Senin, 30 April 2012

TEJA DEPIL


Suatu hari, seorang pria bernama Teja Maleeka sedang berpikir. Dia memikirkan arti dari keseimbangan, antara hitam dan putih, antara gelap dan terang. Dia berpikir dari sore sampai jam 9 malam, tetapi belum juga menemukan jawaban atas pertanyaannya itu.
Pada saat dia sudah tidak bisa konsentrasi lagi, datanglah temannya bernama Rajesh Mahendra menghampirinya. Akhirnya kejenuhan Teja tergantikan dengan obrolan dengan temannya itu.
Teja bertanya pada Rajesh, “Bro.. Gue sedang berpikir nih, apa arti keseimbangan itu ya?”
Rajesh berpikir dengan tenang lalu menjawab, “Oh... itu kan keadaan dimana aksi dan reaksi pada saat yang tidak tergoyahkan bro...”
Teja masih mengejar dengan pertanyaan yang lain, “Kalau itu benar, lalu keseimbangan dalam hati manusia bagaimana bro...”
Rajesh terhenyak dengan pertanyaan temannya itu, dia juga belum menemukan jawaban dari yang ditanyakan Teja. Dengan bijak Rajesh menjawab, “Terus terang aja bro, jika pertanyaan yang lain itu bisa dijawab dengan akal kita, tapi yang satu ini haruslah dengan ketulusan hati, gue akan mencoba menjawabnya, semoga gue ga salah ya....”
“Begini, keseimbangan hati itu adalah keadaan dimana hati kita merasakan kedamaian atas apa yang terjadi pada kita, kedamaian itu hanya bisa kita buat sendiri sehingga akan menimbulkan kebahagiaan, itu bro jawaban menurut gue sendiri....”, lanjut Rajesh.
Percakapan itu berlanjut sampai jam 10.30 malam, yang diakhiri karena Rajesh harus segera tidur karena dia harus berangkat ke Bali pagi-pagi benar.
Sesampai dirumah, Teja memikirkan jawaban temannya Rajesh dengan mengaitkan peristiwa dalam hidupnya. Dia melirik jam kamarnya, sudah jam 11 malam, kemudian tak lama kemudian terdengar suara Hpnya berdering, ada short message yang masuk. Dia lalu membuka Hpnya, ternyata sms dari temannya Elleanor Puspita Martha, yang kerap dipanggil Elle, seorang wanita cantik yang tinggal jauh dari rumah Teja, beda provinsi. Dia menuliskan bahwa Rasa cintanya pada Teja seperti berubah menjadi benci, dengan diakhiri sebuah kata DEPIL.
Teja bingung dibuatnya, dia memikirkan kata DEPIL itu apa maksudnya? Kalau dilihat dari bahasa sebenarnya adalah bertuliskan DEVIL, yang berarti setan, si angkara murka. Kemudian diapun membalas message tersebut dengan menuliskan gue ikhlas kalo loe membenci gue, but... I don’t like U called me DEVIL..., itu sangat menyakitkan gue, ya udah, trims...
Teja dengan sedikit bingung akhirnya mencoba untuk memejamkan matanya, belum sempat terpejam, Hpnya berdering lagi, ternyata ada balasan dari Elle, dia mengirimkan message Liat di FB, itu penjelasan gue.
Teja yakin bahwa Elle hanyan bercanda, tetapi Teja tidak menjawab dan tidak membuka FB malam itu, dia akhirnya tertidur dengan pulasnya. Pagi hari saat mentari sudah sepenggalah tingginya, Teja baru membuka FB, walau sudah membaca tulisan Elle, “& Elle Pol In Lop”, dia masih mencoba untuk memancing Elle untuk menuliskan maksudnya dengan jelas dengan menulis status di FB dengan bahasa yang membuat Elle bingung, Terimakasih telah mencampakkanku dengan membenciku, semoga Tuhan mengasihi kita semua. Ternyata Elle pada saat bersamaan juga membuka FB dan membaca status itu, kemudian Elle call Teja menjelaskan maksudnya dengan jelas, dia mengatakan pada Teja bahwa dengan keberadaan Teja, dia sangat bahagia, dan Elle pun jatuh cinta pada Teja.
Tulisan Teja DEPIL menurut Elle adalah Teja dan Elle Pol in Lop, yang berarti Teja dan Elle akhirnya saling jatuh cinta. Dari kejadian itu akhirnya Teja dapat menjawab pertanyaannya pada Rajesh, dan ternyata jawaban temannya Rajesh itu benar adanya. Bahagia itu berada dalam hati kita, bukan pada pikiran kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...