Kamis, 28 Juni 2012

Jas Merah Part II



Dua tahun sudah setelah aku terakhir kali bertemu dengan Elle Rina  -yang lebih sering ku panggil Rina- di Blitar, secara kebetulan kami bertemu kembali di Bandara Adisucipto Jogja. Aku, Tejo, terakhir kali bertemu dengan Rina saat acara PORDA di Blitar. Kalau dihitung mundur lagi, sewaktu di Blitar kami sudah tidak bertemu selama 8 tahun, berarti saat ini sudah 10 tahun sejak perpisahan dan ini adalah pertemuan yang kedua.
Aku masih teringat sewaktu bertemu dengan Rina waktu itu, dia masih cantik dengan dua buah hati yang cantik , Aura dan Aulia, serta sang suami, Sony yang gagah juga. Waktu itu muncul perasaan aneh dalam diriku, yang selalu menjadi sebuah rahasia, kenapa rasa itu muncul lagi? Kenangan indah bersama Rina, Salahkah?

Kamis, 21 Juni 2012

Gagal Abadi


Apakah anda takut gagal? Sedemikian takutnya sampai anda tidak berusaha untuk mencoba? Coba anda pikirkan kembali, hal tersebut benar-benar tidak masuk akal. Dengan tidak mencoba barang sekalipun, sebenarnya anda sudah gagal. Jadi rasa takut gagal adalah penyebab kegagalan yang pasti.
Apakah anda merasa takut? Coba perhatikan rasa takut anda. Perhatikan pesan yang berusaha disampaikannya. Rasa takut membuat anda lebih waspada. Rasa takut memberi energi ekstra. Rasa takut membuat anda mampu mengatasi tantangan tersulit. Tidak ada yang mampu mendorong sumber daya dalam diri anda - lebih dari rasa takut.

Rabu, 20 Juni 2012

Ikatan Asa

Pada suatu hari, Tejo berjalan-jalan di Jogja. Dia melihat hiruk pikuk kota Jogja, kemudian dia berpikir, ini baru Jogja, what happen with Jakarta as Capitol?
Dalam pikiran Tejo muncullah sebuah harapan, bahwa kota besar tidaklah semrawut dengan segala keadaan yang teratur. Tejo melihat pembangunan disana-sini, tetapi dia juga melihat akibat dari perkembangan kota dengan terbentuknya Urban Society, dimana mereka menjadi masyarakat yang terpinggirkan oleh keadaan dengan semua keterbatasan yang ada.
Memang, dalam sebuah peningkatan pasti akan ada resiko yang akan dihadapi, barangsiapa tidak berani akan resiko yang akan ditempuh, maka mereka akan menjadi golongan yang terpinggirkan oleh perkembangan itu sendiri. 

Penjajahan Opini

Sebagai penjajah, Belanda sadar betul arti kekuatan media massa. Pada 1712,sebuah surat kabar direncanakan terbit di Hindia Belanda. Isinya hanya menyangkut kabar dalam negeri, berita kapal, dan semacamnya. Khawatir akan dampak koran bagi kelancaran bisnis VOC, maka pemerintah Belanda —yang ketika itu diwakili Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC)— melarang rencana penerbitan koran tersebut.

Selasa, 12 Juni 2012

Qur'an dibaca, jin kepanasan?

Pertama, perlu kita ingat bahwa seorang muslim harus beriman kepada perkara yang ghaib, yang tidak dapat dirasakan oleh panca indera tetapi sudah dinyatakan keberadaannya oleh dalil. Allah ta’ala mengingatkan ;

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنفِقُونَ

“Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (Al Baqarah : 2-3).

Kemenyan

Nama Ilmiah: Styrax benzoin

Nama Daerah
Medan: Kemenyan
Jawa: Kemenyan
Makasar: Kamanyang


Terusik masa lalu

Sedang jalan-jalan di mall, tiba-tiba bahu Rina ditepuk seseorang.  Saat ia menengok, di situlah matanya bertemu dengan mata yang sempat mengisi hari-harinya beberapa tahun lalu.Tejo.
 “Apa kabar, Rin?”
Hanya tiga kata membuat semua kenangan dengan Tejo bangkit di benak Rina.  Mendadak Rina lupa bahwa dulu ia memutuskan hubungan 9 tahunnya dengan Tejo karena lelaki itu mempunyai perasan lain pada seorang wanita.
Sejak pertemuan tak sengaja itu, Rina sering melamun.  Ternyata sudah putus selama 9 tahun tak membuat jejak Tejo hilang sepenuhnya dari pikiran.  Tentu ini semua di luar pengetahuan Eko, suami Rina. 
Salahkah Rina jika ia memutuskan untuk mengirim SMS pada Tejo keesokan harinya?  Pesan singkat sesederhana “Hai, lagi apa?” tentunya takkan berakibat apa-apa, bukan?  Toh sekarang baik Rina maupun Tejo sama-sama punya pasangan.

Semangat! Usia bukan kendala

Sebuah cerita ketika Tejo berangkat keluar kota, tepatnya di Kudus. Sesaat Tejo mendapati cacing dalam perutnya bernyanyi keras........... La la la la...........
Dalam benak Tejo, dia harus segera membungkam suara sang cacing dalam perutnya dengan makanan yang enak. Kemudian dia berkeliling dengan sepeda onthelnya yang memang sudah tua, kemudian dia melihat ada warung soto... Soto Kudus...
Cacing dalam perut Tejo bersuara keras "Hai Tejo, ingat kami..!"
Tejo lalu berbisik, "Diam saja;ah, ntar ku banjiri kalian dengan air panas!"
Tak berapa lama, Tejo mengayuh sepedanya menuju warung itu dan segera memesan soto untuk membungkam sang cacing. 

Senin, 04 Juni 2012

Tejo dan Pohon Apel


Pada jaman dahulu kala, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki – Tejo - yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Tejo sangat senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Tejo sangat mencintai pohon apel itu. Demikian pula, pohon apel sangat mencintai Tejo.
Waktu terus berlalu. Tejo kini telah tumbuh besar dan tidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya. Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih.
"Ayo ke sini bermain-main lagi denganku," pinta pohon apel itu.
"Aku sudah besar, bukanlah anak kecil yang bermain-main dengan pohon lagi." jawab Tejo. "Aku ingin sekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya."
Pohon apel itu menyahut, "Duh, maaf aku pun tak punya uang... tetapi kau boleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uang untuk membeli mainan kegemaranmu."

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...