Senin, 24 Juni 2013

Gadis Muslimah dan Era Globalisasi

dakwatuna.com – Gadis, wah jika melihat kata gadis pastinya akan terbayang seorang wanita yang cantik, nan lembut, pandangannya tersorot bagaikan sinar matahari menyinari bumi, hingga bisa membuat tanaman tumbuh subur. Namun kali ini, goresan dari seribu benteng ini, akan membuat suatu tetesan tinta yang real, dan rasional antara gadis muslimah dan era globalisasi.

Gadis muslimah, tentunya kata gadis muslimah akan terbenak dalam pikiran bahwa yang dimaksud dengan gadis muslimah adalah seorang gadis yang senantiasa menjaga tingkah lakunya dengan syariat, mulai dari pakaian sampai dengan hubungannya terhadap sesama muslim dan muslimat.

Selasa, 18 Juni 2013

Berpura-pura jadi pengemis untuk berguru pada Imam Ahmad

dakwatuna.com - Pakaiannya compang-camping, lusuh, kusam. Ia berjalan dengan bantuan tongkat dan berpura-pura pincang. Rambut dan jenggotnya dibuat semrawut. Dengan tampang meyakinkan, tak akan ada seorang pun yang tahu bahwa ia adalah pengemis palsu. Benar, tak ada satu pun warga yang menguak identitas aslinya. Ia merupakan seorang ulama dari Andalusia (saat ini Spanyol dan negara sekitar), Imam Baqi bin Mikhlad.

Saat itu ia ingin sekali belajar pada salah satu imam empat, Imam Ahmad. Ia pun berangkat dari Eropa, menyeberangi Laut Tengah menuju Afrika, kemudian melanjutkan perjalanan panjang ke Baghdad, Irak, tempat tinggal Imam Ahmad. Tanpa kendaraan, Baqi yang saat itu masih berstatus penuntut ilmu menempuh perjalanan panjang dengan berjalan kaki. Hanya satu tujuannya, berguru pada sang imam.
Namun, Baqi mendengar kabar mengejutkan begitu tiba di Baghdad. Khalifah yang berkuasa saat itu jauh dari jalan Islam yang hanif. Imam Ahmad yang vokal pada kebenaran pun bereaksi menasihati khalifah. Namun, sang imam yang sangat mengagungkan Al-quran dan sunah justru difitnah hingga dikucilkan. Ia juga dilarang mengajar ataupun mengumpulkan para penuntut ilmu. Imam Ahmad dianggap menentang paham yang dianut kekhalifahan. Sedih lah hati Baqi mendengar kondisi Imam Ahmad, guru yang diharapkannya memberikan ilmu barang satu ayat.

Sabtu, 15 Juni 2013

Filosofi Punakawan

Punakawan, pasti kita yang senang melihat wayang akan langsung bisa membayangkan siapa saja punakawan itu. Jika kita memahami wayang, banyak hal yang bisa kita ambil dari filosofi wayang. Secara tersirat empat sosok Punakawan memiliki arti filosofis yang tinggi. Dalam berbagai cerita di wayang, Punakawan adalah merupakan empat sosok yang memiliki kesetiaan tinggi pada Bendaranya (tuannya). Mereka selalu mengawal kemana pun tuannya pergi.

 Sebelum kita membahas mengenai sosok Punakawan, terlebih dulu kita kupas arti dari Punakawan. Kata Punakawan juga bisa disebut Panakawan. Panakawan terdiri dari kata Pana = Memahami; Kawan: Teman. Teman dalam hal ini yang dimaksud adalah teman hidup yang senantiasa mendampingi kita. Secara tersirat, keempat sosok Punakawan itu merupakan gambaran dari pemahaman Kawruh Kejawen, Sedulur Papat, Lima Pancer. 

Dana ICW

dakwatuna.com – Jakarta. Sejumlah organisasi dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Indonesia diduga menerima dana sebagai atas keikutsertaan mengkampanyekan anti tembakau dan anti rokok di Indonesia dari lembaga fund raising Amerika Serikat yakni Bloomberg Initiative. Hal ini berdasarkan data yang dilansir dari www.tobaccocontrolgrants.org.
Sangat disayangkan, salah satu dari sekian penerima dana dari lembaga asing yang didirikan oleh seorang Yahudi, Michael Bloomberg, adalah Indonesian Corruption Watch (ICW).
icw
Sebagaimana dirilis oleh kantor berita Antara, di antara  delapan LSM di Indonesia yang menerima dana dari Bloomberg Initiative, satu diantaranya adalah ICW dengan penerimaan sebesar 45,470 ribu dolar AS.
Tak urung hal tersebut mendapat tanggapan dari beberapa anggota DPR RI.
Ketua Komisi IX DPR RI, Ribka Tjiptaning menyayangkan salah satu lembaga yang menerima dana dari Bloomberg Initiative itu adalah Indonesian Corruption Watch (ICW). Berdasarkan data yang dilansir situs tersebut, ICW menerima dana sebesar USD 45.470 atau setara Rp 409.230.000. Dana tersebut dikucurkan pada periode program bulan Juli 2010 hingga Maret 2012.

Selasa, 04 Juni 2013

Tiga Siswa Madrasah Gagalkan Upaya Perkosaan


dakwatuna.com - Tidak perlu memiliki kekuatan besar untuk menjadi pahlawan, cukup berani dan rela menolong terhadap sesama. Paling tidak inilah yang telah ditunjukkan tiga siswa asal Ciawi Jawa Barat, yang telah melakukan aksi heroik, menolong seorang siswi dari aksi pemerkosaan di perkebunan milik PT Rejosaribumi, Tapos, Bogor Jawa Barat.

Ilham Maulana dan Muhammad Abdul Aziz siswa MTs Fathan Mubina Ciawi, dan Abdurrahman adalah siswa SMP Negeri 3 Ciawi, Jawa Barat. Ketiganya melawan seorang tukang ojek yang ketahuan melakukan pemerkosaan terhadap rekan siswi mereka. Salah satu siswa madrasah, Abdul Aziz mengaku spontan menghentikan upaya pemerkosaan yang dilakukan pelaku.
“Spontan aja sih, hanya ingin menolong teman saja,” ujarnya.

Risin... Racun dari Jarak Kepyar

Jarak Kepyar

Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Sub Kingdom: Tracheobionta
Super Divisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliopsida
Sub Kelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiae
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Ricinus
Spesies: Ricinus communis L

Deskripsi Perdu berumur panjang (perenial), tinggi bisa mencapai +/- 12 m. Akar tunggang. Batang berbatang lunak, silindris, beruas, tegak, warna cokelat kebiru-biruan, bagian dalam berlubang, permukaan halus, percabangan simpodial, arah cabang miring ke atas. Daun tunggal, bertangkai panjang, tersusun berseling (alternate), saat muda berwarna ungu - setelah dewasa hijau tua, panjang 10 - 45 cm, lebar 20 - 45 cm, tepi bergerigi (serratus), pertulangan menjari (palmate), bercangap menjari, 5 - 7 cangap, permukaan mengkilat (nitidus) Bunga majemuk, bentuk tandan (racemus), muncul di ujung batang (terminalis), kelopak berwarna hijau, mahkota berwarna merah muda kadang merah Buah kotak (capsula), belekuk tiga, berduri, panjang +/- 3 cm, buah muda berwarna hijau - setelah tua menjadi hitam, bentuk dengan biji lonjong - berwarna coklat berbintik hitam, berbuah setelah 2 - 3 tahun. Perbanyaan Generatif (biji)

Senin, 03 Juni 2013

Candi Angan diatas Angin

Cinta tak berbatas, tanpa kendali pikir dan datang secara tiba-tiba. Begitu juga yang dialami oleh tokoh kita, dari kerajaan angin melambai, Prabu Teja Dewangkara. Di Kerajaannya, dia adalah seorang raja yang sangat angker, penampilannya santai tetapi mempunyai kebiasaan kalau bicara ceplas-ceplos. Dia mempunyai seorang permaisuri yang jelita, dengan dayang cantik dan menarik. Pada suatu ketika, dia berjalan-jalan menuju sebuah negara tetangga dalam rangka kunjungan kenegaraan. Negara itu adalah negara angin-angin, dengan seorang raja dari negeri atas angin, namanya adalah Prabu Branta Supraba. Dia suka berjalan-jalan dan jarang di kerajaannya. Dia beristrikan seorang permaisuri cantik jelita, Dyah Ayu Ratna Jamilah namanya.

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...