Senin, 09 Juli 2012

Kisah si Panjul, Teman Tejo

Panjul, nama teman Tejo akrab dalam dunia hitam. Mereka dahulu adalah teman dalam berlatih ilmu kanuragan yang selalu membuat dunia gelap beradu fisik dengan dunia fana. 
Suatu hari, mereka bertemu lagi dalam sebuah acara reuni kanuragan "Bajing Kumitir" di daerah Pasuruan. 
"Jo, gimana kabarmu setelah berhenti dari eksklusif Paranormal?", tanya Panjul
"Alhamdulillah Njul, tapi pada waktu awal badanku hancur berantakan tak karuan.", jawab Tejo.
"Kamu masih ingat saat kita berlatih aji Kabarong waktu itu?" tanya Panjul pada Tejo.
"Walah.. itu masa lalu penuh aroma darah... bahkan kita sering meluangkan waktu untuk membuang energi kita dengan memerangi dunia gelap, bahkan kamu sering juga kan membuka kitab gelap gelapnya kegelapan", jawab Tejo.
"Makanya aku bertanya padamu, karena aku masih ingat kala kamu membuka kitab kejadian, dimana kamu dihadang oleh tujuh jin api mengerikan.... dan dengan membuka kitab itu, kamu mencoba untuk membaca takdir yang memang seharusnya tidak boleh diketahui oleh manusia, karena itu adalah hak yang widhi wase", seloroh Panjul pada Tejo.
Panjul dan Tejo akhirnya bercerita panjang lebar mengenai masa lalu gelap mereka dan merekapun akhirnya sampai pada pembicaraan masa kini. 
"Jo, bagaimana kabar keluargamu?", taya Panjul lagi.
"Baik Njul... kalau kamu, kamu kan baru aja merit... gimana dengan mantanmu yang gak jadi merit denganmu?", tanya Tejo.
"Ha ha ha ha....", Panjul tertawa lepas.
"Brengsek lo Njul..., dah dinikmatin trus ditinggalin... dasar Bedebah Cunguk....", Gerutu Tejo.
"Panjul.... enaknya kan gitu, buat bandara lalu ditinggal.. yang dapet akhirnya paling abandoning... ha ha ha...!, celoteh Panjul.
"Omong-omong istrimu kamu makan berapa bulan Njul?", tanya Tejo.
"Cuma delapan bulan bro....", jawab Panjul seenaknya. "Kalau yang Resky itu dulu dah pernah digugurin sekali, eh sekarang telat lagi 3 bulan... gak tau mo digugurin lagi atau tidak", lanjut Panjul.
"Dasar petani "Anak" kamu Njul..., dulu di Bogor kamu kasih anak pada Janda, lalu kamu sikat tuh Brenda, kamu tinggal juga... trus si Resky, kamu embat juga... truskamu tinggalin...", seloroh Tejo lagi.
Tejo dan Panjul akhirnya melepaskan kegembiraan saat itu, dengan selingan pamer ilmu baru.
"Njul... istrimu tahu gak kalau kamu masih main sama yang lain...?", tanya Tejo.
"Tahu Jo.... bahkan istriku aja menanyakan padaku, Cak.... kamu itu sebenarnya anggap aku sebagai hidangan pembuka, makanan inti atau makanan penutup?", cerita Panjul.
"Lalu kujawab, kamu kenapa tanya seperti itu dek..?", "Kemudian istriku tanya lagi, apakah aku hanya makanan penutup saja yang berupa Kubis... yang selalu dibuang?", lanjut Panjul.
"Aku hanya tertawa saja... tapi dia tahu aku dengan mantanku masih berhubungan... makanya dia tanya padaku waktu itu..." Panjul melanjutkan lagi, Tejo hanya tersenyum dan mengangguk saja.
Itulah sekelumit cerita tentang Panjul, Teman Tejo yang memang seorang Buaya Darat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...