Rabu, 20 September 2017

Who Is Him, Satrio Piningit (2)

Siapakah dia?
Apakah dia ada?

Pertanyaan itu selalu muncul di benak kita. Mari kita kaji lebih jauh tentang Satrio Piningit ini dari versi penulis.

Dalam bait 168 disebut bahwa Satrio Piningit itu terlahir dalam keadaan Lola, artinya dia yatim piatu, tak bersanak saudara. Dia hidup sebatangkara dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, yang membuatnya tegar dalam mengarungi kehidupannya dengan segala macam cobaan hidup. Pertanyaan yang muncul, apakah ini hanya melihat sejarah akan kehidupan Yang Mulia Rasulullah SAW yang kecil dalam keadaan Yatim Piatu? Wallahu'alam...

Satrio Piningit adalah konsep seorang laki-laki pilihan yang saat muda-nya jauh dari perhitungan dalam sepak terjangnya. Dia cenderung dianggap remeh oleh orang sekelilingnya, seperti ibarat satrio wirang kang cinondro Lebu katiyup angin.

Apa maksud dari pengibaratan itu?
SATRIO WIRANG, adalah konsep dimana seorang laki-laki yang dianggap dari garis keturunan orang luhur "Priyayi" yang senyatanya tidak mempunyai kendali apapun sehingga dia merasa malu terhadap apapun yang dilakukannya, merasa minder terhadap teman-temannya.
Apakah penyebabnya?
Penyebabnya adalah apapun yang dilakukannya seolah-olah percuma, tidak ada yang menghargai apa yang telah ia kerjakan, sehingga cinondro Lebu Katiyup angin..., maksudnya, segalanya tanpa ada bekas sama sekali.

Bagaimana masa setelah masa mudanya berakhir?
Setelah masa mudanya berakhir, orang ini dapat diterjemahkan dalam bait ke 159 ramalan Jayabaya, dinyatakan  bahwa Satrio Piningit ini mempunyai badan yang tegap, tampan laksana Sri Krisna, tetapi mempunyai watak keras dan cerdas laksana Baladewa, serta bersenjata Trisula Wedha. Dari bait ini, dapat diambil arti bahwa Satrio Piningit mempunyai jenis kelamin laki-laki dengan ketampanan yang memang tiada tara, seorang yang bisa mempengaruhi orang lain dengan wibawa tampilan wajahnya. Satrio Piningit ini bisa diibarakan lakuning rembulan, atau lakuning jejodoan, alias disukai oleh pria maupun wanita karena ketampanannya. Sifat yang dimiliki adalah sifat bijaksana, hidup enurut prinsip yang tidak akan terombang-ambing oleh keadaan sekitarnya. Dia cenderung melihat sekitarnya kemudian membuat sebuah langkah bijak demi kebaikan lingkungannya. Dia adalah seorang yang tegas terhadap prinsip yang dipahaminya. Satrio Piningit ini mempunyai tiga pegangan prinsip yang kuat tentang kebaikan.

Dalam bait yang ke 162, didapatkan bahwa Satrio Piningit adalah seorang yang sakti mandraguna, tanpa aji-aji. Hal ini bisa diartikan bahwa dia adalah seorang Superior dalam kemampuan berpikir, atau diatas rata-rata dibanding orang lain. Dia juga termasuk orang yang sangat pintar dalam mengambil keputusan. Dengan apa yang diputuskan, semua orang akan merasa sangat bahagia.

Dalam bait 167 disebut, Satrio Piningit adalah seorang yang pandai memprediksi kejadian di dunia, yakni Wuwuh sedurunge winarah. Hal ini bisa diartikan bahwa dia mempunyai kemampuan supranatural yang kuat, dengan Indra keenam yang luar biasa. Berarti, syarat yang harus dipenuhi oleh seorang Satrio Piningit adalah seorang Indigo, yang warna auranya Intan./ bukan hanya sekedar ungu kebiruan saja. Dia mempunyai kemampuan Laduni dengan maqom sangat tinggi, dimana hanya dapat diterima oleh orang suci, dengan amalan shaleh yang luar biasa... Subhanallah..

Hanya orang baik dan shaleh yang bisa diberi peringkat sebagai Satrio Piningit, dimana hanya ada dalam kekuasaan Allah semata, sehingga, manusia tidak berhak mengaku sebagai satrio piningit dan mengaku mempunyai imam/guru seorang satrio piningit.

Untuk kesimpulan akhir, monggo agan-agan sendiri yang menyimpulkan.





2 komentar:

  1. kapan ngebahas satrio piningit lagi ditunggu tunggu ??

    BalasHapus
  2. kapan ngebahas satrio piningit lagi ditunggu tunggu ??

    BalasHapus

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...