Rabu, 06 September 2017

Paimin dan Rijalul Ghaib (Part 3)

Pada dua kajian sebelumnya, Paimin, Tejo dan Panjul menyepi di tempat yang tenang, maka pada pertemuan mereka yang ketiga masing-masing mengajak teman satu, Paimin mengajak Harjo, Tejo mengajak Soma, dan Panjul mengajak Tiwuk.
Atas Prakarsa Tejo, maka kajian kali ini dilakukan di sebuah rawa di atas rakit, dengan diterangi cahaya lilin saja, dan mereka bersepakat hanya Paimin yang menerangkan, dan mereka hanay boleh bertanya saat diberi kesempatan oleh Paimin.
Tejo: “Min, berdasar kesepakatan, sekarang silahkan untuk memberikan kajian selanjutnya”
Paimin: “Siap Jo, oke .. mari kita lanjutkan sekarang. Kemarin kita sampai ke kajian 10, sekarang kajian ke 11 : " Teliti dan Fahamilah orang-orang yang  ada di sekitar kita.. Karena seringkali ada mahluq ghaib yang  suka Jahil/iseng yang memiliki kemampuan tinggi menjelma menjadi orang-orang yang  kita sayangi...Jadi jangan terlalu Kaget, kecewa atau sakit hati bilamana secara tiba-tiba anak, istri serta saudara kita berubah perilaku juga fisiknya... Bisa jadi ada mahluq ghaib yang menguasai tubuh mereka...”, sedikit menghela nafas, Paimin bertanya ke teman-temannya, “Ada pertanyaan?”
Harjo yang baru pertama kali ikut langung menyambut kesempatan itu dengan sebuah pertanyaan.
Harjo ;”Apakah semua seperti itu Min?, ciri-cirinya bagaimana?”
Paimin:” Tidak semua Jo, coba baca surat dalam Alqur’an yang kamu bisa, dan perhatikan cara makannya, rakus tidak, pakai tangan mana?”
“Kalau rakus dan tangan kiri?”, sambut Tiwuk
Paimin:”Itu salah satu cirinya”.
“Lalu solusinya bagaimana Min?”, tanya Tejo. Paimin kemudian menjawab pertanyaan itu, “Solusinya agar terhindar dari semua kejadian buruk itu Rutinlah sholat berjamaah di rumah, bacalah Al-Quran dan amalan ibadah lainnya yang  sesuai syariat Islam.. InsyaAllah rumah dan keluarga besar kita akan terhindar dari perbuatan jahil mahluq ghaib yang  tidak di ridhoi Allah swt...”
“Oh...”,seloroh teman-teman Paimin.
Paimin:” Lanjut ke kajian ke 12 : Hati-Hatilah Para Pecinta Allah swt dan Nabi Muhammad saw. karena Ghaib yang  Jahil / Ghaib yang  tidak mendapatkan Hidayah dari Allah swt selalu memantau kegiatan Anak cucu Adam setiap detiknya... Kemampuan Ghaib tersebut dalam merekam jejak prilaku anak cucu adam sangatlah kuat dan cepat... Dan Rekaman itu di manfaatkan oleh si Ghaib tersebut ketika para pencari Ilahi telah wafat... Jika Para pencari Ilahi wafat dan Maqomnya Waliyulloh maka selamatlah Manusia dari kesesatan yang  akan di ciptakan si Goib...”
“Terus apa yang akan terjadi Min?”, Tukas Soma
Paimin: “Namun jika Para pencari Ilahi gagal menduduki maqom Waliyulloh maka si Ghaib akan leluasa menyesatkan Umat manusia dengan memakai Nama Para pencari Ilahi yang  gagal mencapai derajat waliyulloh... Renungkanlah dan bersungguh-sungguh dalam mencapai Ma'rifatulloh yang  di Tetapkan Allah swt... Untukmu...”
Di tengah rawa, sepi dan hanya terdengar aliran sungai... mereka terdiam beberapa saat untuk memahami kajian ke 12. Kemudian terdengar suara Paimin kembali. “Kita lanjut ke kajian ke 13 Sebisa mungkin hindari Tidur atau istirahat dalam keadaan tanpa Busana/Pakaian...!”
“Harjo .. kenapa senyam senyum”, kata Tiwuk..
“Nggak Wuk... kamu kan cewek sendirian diantara kami, jadi... gimana ya.. maaf bayangin kamu...”, jawab Harjo
“Ngaco Har... Mesum loh..!’ omelan Tiwuk sambil mencubit Harjo
“Kenapa Min?”, tanya Tejo...
Paimin segera menjawab, “Begini Jo, Karena Alam/Mahluq Ghaib yang  rendahan dan tidak berakhlaq serta tidak di ridhoi Allah swt akan meniduri / menindih tubuh dari arah yang dia sukai... Larang keras bagi kaum wanita tidur /istirahat hanya mengunakan sehelai kain/ selimut... Usahakan kaum wanita memakai baju piyama atau baju tidur yang  pantas dan layak... Ini semua demi keamanan harga diri dan menghindari diri mereka kaum wanita di setubuhi oleh Ghaib yang  Jahil/Ghaib yang  tidak di ridhoi Allah swt...”
Tejo,” Jadi kita harus berhati-hati karena Mahluq Ghaib itu tidak dapat di lihat oleh mata biasa... Semoga Allah swt selalu memberikan kita Ilmu yang bermanfaat serta barokah juga selalu mendapatkan perlindungan dari Allah swt.., gitu kan?”
Paimin: “Iya Jo, lanjut ke kajian ke 14 , Bilamana Para Salik/Murid mengalami telinga Dalam keadaan Tuli atau berdenggung secara Tiba-tiba di suatu tempat maka ada baiknya sebisa mungkin tinggalkan tempat kejadian tersebut secepatnya... Karena tempat tersebut sedang berlangsung
Pertempuran Ghaib secara Massal /berkelompok dari dua kekuatan yang saling ingin memusnahkan...”
“Caranya?”, mereka berlima bertanya hampir serentak.
“Jika mampu carilah Masjid/mushola kemudian berwudhulah dan sholat tobat 2 rekaat...lalu baca Istigfar,sholawat dan Tahlil sampai suasana hati dan telinga kembali Normal...
Setelah Normal cari jalan yang berlainan arah dari tempat tersebut atau jika terpaksa harus melewati jalan tersebut kembali maka perbanyak Sholawat dalam Hati..., jawab Paimin, “Ini semua demi keamanan Ruhani Salik/murid dari pengaruh/ganguan Ghaib yang sedang berkonflik  tersebut....”
“Lanjut ke kajian ke 15, " Apakah para pencinta Ilahi pernah mendengar Pasar Goib....?”, Paimin melanjutkan kajiannya. “Jika jawabannya " Belum pernah " maka simaklah keterangan berikut ini :  Pasar Ghaib itu ada dan nyata jk di lihat dengan Mata Bhatin. Pasar Ghaib itu wujudnya di Alam Dunia berbentuk suatu Aliran sungai yang mempunyai cabang aliran anak sungai tiga jalur sungai..dan terbentuk secara Alami bukan buatan Manusia.”
Tejo mengacungkan jari dan bertanya, “Apa ciri-cirinya Min?”
Paimin segera menjawab;” Ciri-ciri Khusus sungai yang  di jadikan Pasar Ghaib airnya tenang dan mengalir secara perlahan namun pasti, dimana banyak transaksi yang  di lakukan di pasar ghaib tersebut dari Transaksi kebaikan sampai transaksi yang sifatnya dukungan massal untuk suatu kegiatan spritual tertentu.”
“Nasehat Untuk para pencinta Ilahi perbanyaklah Sholawat jika berada di sungai yang berjalur tiga tersebut...dan sebisa mungkin hindari berbicara yang tidak sopan dan bercanda.”, lanjut Paimin. “Sudah dulu ya.. kapan-pan kita lanjut lagi. Kepalaku sudah pusing melihat buku kegelanap dan membacanya.”
“Oke.. beritahu kami lagi ya kalau mengkaji lagi”, jawab teman-teman Paimin.

“Oke..!” Jawab Paimin dan Tejo bersamaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...