Rabu, 20 Maret 2013

Domba Berbulu Srigala

Di sebuah tanah lapang yang rindang, didepan rumah pak Tejo, bergerombol domba dengan bulu indah, tebal nan putih. Gerombolan itu berlarian tidak teratur. Tanah lapang itu banyak tumbuh rumput yang sangat subur, maklum, rumah pak Tejo berada di pinggir hutan dan ada bilik air yang jernih disana. Karena kesuburannya itulah, maka banyak herbivora yang datang kesitu. 
Karena letaknya yang dipinggir hutan, maka tak ayal juga ada hewan buas yang kadang mencari mangsa di tanah lapang itu, terutama hewan yang suka melolong, The Jackal, Srigala, yang selalu datang kesana sekedar untuk minum atau benar-benar lapar untuk memangsa hewan yang ada di tanah lapang tersebut.
Kebetulan pada hari itu, pak Tejo sedang di rumah, menyaksikan gerombolan domba yang sedang asyik makan rumput. Tetapi, hati pak Tejo kaget bukan kepalang karena dia melihat seekor srigala dengan tanduk indah disamping kawanan itu, tetapi yang lebih aneh lagi adalah, hewan tersebut sedang memakan rumput, sendirian tanpa ada domba lain yang bergabung.
"Mana ada sih srigala makan rumput?", gumam pak Tejo.
Karena rasa penasarannya, pak Tejo segera bergegas mengambil alat pembesar jarak jauhnya, teropong peninggalan kakeknya semasa perang kemerdekaan. Selidik punya selidik, ternyata hewan tersebut adalah domba dengan bulu yang aneh dan ekor yang aneh. Apakah itu?
Domba itu memiliki bulu seperti layaknya seekor srigala dengan ekor yang juga mirip dengan srigala.
"Layak, domba-domba itu tidak takut dengan hewan yang mirip dengan srigala, karena ternyata mereka adalah sejenis", gumam pak Tejo lagi.
Walaupun sudah ada jawaban yang di dapat, pak Tejo masih berpikir kenapa ada domba yang berbulu srigala? Apakah ada perubahan genetik dalam diri domba tersebut?
Dalam hati pak Tejo, berkecamuk berjuta pertanyaan terhadap adanya fakta yang ada disepan matanya. Tak lama berselang, gerombolan domba itu berlarian ta tentu arah, seolah ketakutan terhadap sesuatu yang memang jadi musuh mereka. Dalam kepanikan itu, muncullah seekor srigala dari hutan sedang mencari mangsa. Srigala itu mengincar domba yang masih muda untuk dijadikan mangsa demi memuaskan rasa laparnya. 
Diteras rumahnya, pak Tejo hanya menyaksikan saja, karena pak Tejo tidak mau mengganggu keseimbangan alam. Dia tidak mau mencampuri keseimbangan itu dengan cara tidak mengusir srigala itu demi memangsa domba-domba tu. 
Srigala itu akhirnya mengejar domba muda yang sedang berlarian tanpa arah, dan menggigit kaki si domba. Domba muda itu memberontak untuk melepaskan diri dari gigitan srigala, akan tetapi semua domba hanya mengawasinya saja dan tidak mau bertindak apapun. Mungkin dalam hati domba-domba itu berucap, "Untung bukan aku yang tertangkap!, kasihan loe, jadi mangsa srigala!". 
Semakin lama, domba muda itu semakin kecapean dengan darah mengucur di kakinya. Tetapi aneh, ternyata domba yang berbulu srigala itu datang untuk menghampiri domba muda dan srigala itu. Dengan sigap, domba aneh itu menabrak srigala itu dengan kepalanya yang bertanduk indah. Srigala itu terpental jauh, kemudian berlari masuk ke hutan dengan langkah gontai karena kakinya terkilir. 
Singkat cerita, domba aneh itu kemudian mendatangi domba muda yang sakit kakinya, kemudian memandu domba muda itu untuk bangkit dan berjalan menuju kawanan yang lainnya. Akhirnya selamatlah domba muda itu dari terkaman srigala, dan kawanan domba yang normal mengerumuni domba aneh itu seolah menngucapkan terimakasih. Domba aneh yang berbulu srigala itu kemudian berjalan lagi untuk makan tanpa menghiraukan hiruk pikuk ucapan terimakasih kawanannya.
Pak Tejo yang melihat kejadian itu, lalu memutar otak dan bersyukur, bahwa dalam keterasingan, masih ada kebaikan yang terdapat ddalamnya, menolong secara ihlas tanpa keinginan untuk mendapatkan pujian dan hadiah. Semoga manusia juga bisa melakukan ini dengan benar. Amin.

1 komentar:

  1. wah bisa tuk cerita dongeng anak lanang fadhil di rumah.

    BalasHapus

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...