Kamis, 28 Maret 2013

Prahara Negeri Srigala

Di suatu malam, pak Tejo melihat berita di dalam Televisi tentang negeri ini, NKRI tercinta. Berita yang ada adalah keadaaan ter-update tentang kepemimpinan Indonesia, banyak pemimpin negeri ini yang dengan tega menghancurkan negerinya sendiri, dengan dalih ketenteraman dan kenyamanan rakyat Indonesia.
Begitu juga dengan "Wakil Rakyat" yang katanya adalah mewakili rakyat justru lebih banyak menghambur-hamburkan uang rakyat, dengan dalih "Belajar" dari negeri "Diatas awan", yang menurut mereka sebagai Dewa dalam tubuh wakil rakyat itu.
Dengan dalih membuat hukum untuk negeri ini, mereka "Plesir" dengan bebas dan alih-alih membuat hukum, mereka justru mencoba mencari celah bagaimana mengakali hukum yang akan dibuatnya itu, sehingga mereka akan dapat dengan leluasa menjadi "Sang Srigala" yang banyak mangsanya, tanpa harus berhadapan dengan "Srigala" lain yang juga mencari mangsa.
Selang beberapa saat, pak Tejo memutar musik yang dilantunkan oleh Sawung Jabo, Srigala Sakit Jiwa. Musiknya terdengar sangat nikmat diikuti, akhirnya pak Tejopun ikut menyanyikannya dengan perlahan....

Memandang pertiwi
Dari langit yang tinggi
Aku menjadi sedih
Melihat yang terjadi

Tangan-tangan serakah
merampok se enaknya
Pertiwiku yang indah
Terancam nasibnya

Hukum ditindas duit
Moral morat marit
Pertiwiku yang sakit
Makin menjerit – jerit

Janji sejuta janji
Dari mulut penipu
Ngaku pembela negeri
Ternyata pencuri

Srigala sakit jiwa
Tak punya nurani
Berhentilah menjarah
Bumi pertiwi kami

Datang saatnya nanti
Jangan salahkan kami
Kalau tak sanggup lagi
Kami menahan diri

Sampai bait syair terakhir, pak Tejo akhirnya  mencoba membandingkan isi lagu itu dengan keadaan negeri Indonesia saat ini, ternyata sangat cocok. Negara ini seperti sebuah hutan belantara berisi segerombolan Srigala yang memperebutkan seonggok daging, mereka saling menggigit dan membunuh demi mementingkan perut mereka sendiri. 
Seandainya saja, negara ini tidak menjadi hutan belantara dengan hukum rimbanya, pasti negara yang kaya raya ini akan menjadi negara yang makmur, gemah ripah loh jinawi, toto titi tentrem kertoraharjo.
Semoga para pemimpin kita menghilangkan sifat Srigala dalam dirinya, sehingga kesan saling menerkam bisa hilang dan kehidupan rakyat Indonesiamenjadi lebih makmur, hilang Korupsi di negeri ini, Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...