Bayangkan
hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan
keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.
Seperti dalam petuah orang jawa ada sedulur papat limo
pancer, semua saling berhubungan dan saling berinteraksi sehingga harus
bersinergi dan dalam keseimbangan. Kelima bola tersebut adalah: 1). Pekerjaan,
2). Keluarga,
3). Kesehatan,
4). Teman dan ke-
5). Spirit.
2). Keluarga,
3). Kesehatan,
4). Teman dan ke-
5). Spirit.
Karena harus seimbang, maka kita akan menyadari bahwa "Pekerjaan"
hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat
memantul kembali.
Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan
Spirit, terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia
akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur
berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti
aslinya. Kita harus memahami benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.
Jika kita kehilangan pekerjaan, maka kita dapat
beralih ke pekerjaan yang lain, karena eastisitasnya yang tinggi disesuaikan
dengan kemampuan kita, akan tetapi jika salah satu dari empat bola yang lain
tersebut jatuh, missal: Kesehatan kita jatuh, maka kita akan mengalami
kemunduran bahkan kematian akan menghampiri kita, contoh lain; jika bola spirit
tidak ada, maka hanya kekecewaan dan pasrahlah yang kita dapat, sehingga kita
akan mudah lelah dan menyerah akan nasib.
Untuk menyeimbangkan kelima bola tersebut dapat
dilakukan dengan cara:
Pertama, jangan
rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan
yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita spesial. Karena tidak ada satu mahlukpun yang sama dimuka bumi
ini, sehingga dari perbedaan itu kita dapat mengambil hikmahnya. Tidak ada yang
kaya jika semua kaya, tidak ada yang pintar jika semua pintar, maka alangkah
indahnya jika ada yang kayak arena ada yang miskin, ada yang pintar karena ada
yang bodoh dan masih banyak contoh yang lainnya.
Kedua, jangan
menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya
seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup
menjadi kurang berarti. Memang pada
dasarnya manusia belum mengetahui sebegitu berartinya sesuatu jika mereka belum
kehilangan sesuatu yang mungkin mereka anggap remeh itu, alias hanya orang yang
mempunyai “Sense of belonging” yang tinggi yang bias merasakan betapa
pentingnya segala sesuatu yang ada di diri kita. Maa Khalaqta Hadza
Baathila……..
Ketiga, jangan
biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa depan. Satu
hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu. Masa depan merupakan impian dan masa lalu adalah
suatu pijakan untk melangkah sekarang guna meraih masa depan.
Keempat, jangan menyerah ketika
masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah
sampai kita berhenti berusaha. Hanya
orang bodoh yang menyerah sebelum mereka berusaha guna meraihnya, Gantungkanlah
cita-citamu setinggi bintang diangkasa, mungkin saja suatu hari nanti kita
dapat meraihnya dengan gunakan pesawat luar angkasa……
Kelima, janganlah takut mengakui
bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan
sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain. Jika manusia itu sempurna, maka kita tidak perlu
tanaman untuk kita makan, tidak perlu hewan untuk kita ternakkan dan kita tak
perlu bersusah payah meraih semua impian dengan berusaha keras, karena
kesempurnaan hanyalah milik Khaliq, sang pencipta bola dunia, semeseta dan
seluruh isinya.
Keenam, jangan takut menghadapi
resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana
menjadi berani. Jika takut akan
resiko, maka tidak pernah ada penemuan baru, karena penemuan baru berawal dari
resiko dan mungkin juga berawal dari kesalahan prosedur yang tidak disengaja…..
sehingga hidup ini akan lebih indah dengan adanya resiko, hidup akan penuh
tantangan, berjuang dan terus berjuang untuk mengalahkan resiko dan tantangan
tersebut…
Ketujuh, kangan lupa bahwa
kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa
dihargai. Jika kita ingin dihargai, maka cobalah untuk
menghargai orang lain… NGUWONGKE UWONG, Memanusiakan Manusia… itulah yang
terpenting dalam kehidupan kita…..
Kedelapan, jangan takut
untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat
kita bawa kemana pun tanpa membebani. Belajar adalah sebuah keharusan, manusia tidak akan
dapat makan jika tidak belajar untuk makan, manusia tidak akan dapat berjalan
jika tidak mau belajar untuk berjalan. Bahkan, yang paling ekstrim sekalipun,
Kera tidak akn bias hidup seperti kera jika induk kera tidak memberikan
pelajaran pada anaknya…..
Sehingga demi keberlanjutan dan keseimbangan bola
dunia, ada lima bola yang berprinsip pada:
MASA LALU adalah SEJARAH
MASA DEPAN
MISTERI
Dan SAAT INI adalah KARUNIA DAN
PERJUANGAN.....
hidup seperti bola,tak bs datar...suatu ketika sisi yg satu ada d atas, saat lainnya menggelinding k samping bahkan pernah menempati bawah...tapi mengapa rasanya bola itu tak lg bulat?bahkan selalu kotak.yg berada d bwh ttp sj d bwh dan yg ada d atas ttp sj d atas...tak adakah 1 kesempatan yg d bwh tuk mnempati atas?atau sebaliknya.Masih kurangkah perjuangan yg d lakukan? sungguh semuanya misteri illahi...
BalasHapusmenurutku bola itu tetap berwujud bola, hnya tersangkut di lubang sehingga kita harus menambal lubang tersebut supaya bola bisa berputar lagi dengan bebas...
BalasHapus