Senin, 25 Maret 2019

Baiklah

Sebuah kata yang sangat mudah untuk kita ucapkan, meski tanpa ada rencana atas konsekuensi yang harus diterima. Banyak orang dengan sangat mudahnya mengucapkan kata ini, semudah membalikkan telapak tangan. 
Sebuah kata yang sebenarnya tidak tepat untuk mempermudah suatu urusan, tetapi penuh dengan konsekuensi. Semisal, jika da pertanyaan, apakah kamu bersedia untuk menjadi pemimpin negeri ini?
Jawaban yang akan sangat mudah diucapkan, apakah itu? Jawabnya adalah "Baiklah", tanpa berpikir bahwa itu adalah tanggung jawab yang sangat besar. Sebuah jawaban yang mempermudah segala urusan, yang sebenarnya belum tentu dia kuat untuk mempertangungjawabkannya.

Baiklah berasal dari kata dasar baik, yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat dimaknai sebagai:
  1. elok; patut; teratur (apik, rapi, tidak ada celanya, dan sebagainya)
    contoh: 'karangan bunga itu baik sekali'
  2. mujur; beruntung (tentang nasib); menguntungkan (tentang kedudukan dan sebagainya) (Kata Adjektiva (kata sifat))
    contoh: 'nasibnya baik sekali mendapat kedudukan yang baik'
  3. berguna; manjur (tentang obat dan sebagainya) (Kata Adjektiva (kata sifat))
    contoh: 'buku ini sangat baik untuk dibaca daun kumis kucing baik untuk obat penyakit ginjal'
  4. tidak jahat (tentang kelakuan, budi pekerti, keturunan, dsb); jujur (Kata Adjektiva (kata sifat))
    contoh: 'anak itu baik budi pekertinya'
  5. sembuh; pulih (tentang luka, barang yang rusak, dan sebagainya) (Kata Verbia (kata kerja))
    contoh: 'sudah dua minggu dirawat di rumah sakit, ia belum baik juga lukanya sudah baik'
  6. selamat (tidak kurang suatu apa) (Kata Adjektiva (kata sifat))
    contoh: 'selama ini keadaan kami baik saja'
  7. selayaknya; sepatutnya (Kata Adjektiva (kata sifat))
    contoh: 'kami diterima dengan baik -- orang ini kusuruh pulang sekarang'
  8. (untuk menyatakan) entah ... entah ... (Partikel)
    contoh: 'baik di kota maupun di desa, olahraga sepak bola digemari orang'
  9. ya (untuk menyatakan setuju) (Partikel)
    contoh: 'berangkatlah sekarang! baik, Ayah'
  10. kebaikan; kebajikan (Kata Nomina (kata benda))
    contoh: 'kita wajib berbuat baik kepada semua orang'
Jika kata baik yang berupa kata dasar, maka dapat dipertanggungjawabkan akan kondisi etis penggunaannya. Tetapi jika digunakan akhiran -lah, maka arti padanannya akan sangat kacau. Misal kata dasar baik sebagai adjektiva yang berarti selayaknya, kita gunakan kata baik, contoh: kami diterima dengan baik, maka dapat diartikan bahwa kami bisa diterima oleh "siapapun" dengan layak dan pantas, tetapi jika baik kita ganti dengan baiklah, maka akan menjadi kami diterima dengan baiklah. Ini seolah-olah bahasa selengekan tanpa ada makna yang bisa digunakan.
Padahal pejabat negeri ini sudah sangat banyak yang menggunakan bahasa baiklah ini. Contoh: Pada pengurusan jabatan, banyak orang rela memberikan gratifikasi kepada pejabat (tentu saja oknum), dengan bahasa sang oknum itu dengan nada santai, Baiklah, kami akan menerimamu dalamjabatan yang kamu inginkan... Naudzubillah... kalau semua jabatan diperoleh dengan kata baiklah, hancurlah negeri ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...