Sabtu, 27 September 2014

Sifat Yang Harus Dimiliki Oleh Seorang Muslim



1.      Sidiq (Jujur)
Jujur dan berkata benar adalah salah satu sifat wajib bagi nabi. Assidqu adalah mengatakan apa adanya sesuai dengan fakta. Ashidqu berlaku benar dan jujur dalam perkataan ataupun dalam perbuatan. Kejujuran itu mudah diucapkan tetapi sulit di dalam kehidupan sehari-hari, apalagi hidup di alam modern ini serta masyarakat yang heterogin
Jujur dan berkata benar,kecuali akan membawa faedah seperti disukai oleh orang banyak (tentu saja orang banyak yang baik), juga banyak kawan,  dipercaya dalam mengadakan komunikasi kepada siapapun, juga menyebabkan orang akan masuk surga.

Tentang jujur Allah berfirman :
Ya ayyuhallaziina amanut takullah wakuunuu ma’as shadiqin ( At-taubat 119)
 

Artinya :
“ Hai orang orang yang beriman,bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”[1]
Hadits :
Innas shidqa yahdii ilal birri wa inna lbirra yahdii ilal jannah wainnar rajula layasduqu hatta yaktuba ‘inda llahi shiddiqan (Mutafaqun alaih)
Artinya :
“ Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga .Dan sesungguhnya seseorang yang membiasakan diri berkata benar hingga tercatat di sisi Allah sebagai “Shidiq” (orang yang benar)”[2]
Kaitannya dengan sifat dan sikap benar ini, Imam Al-Ghozali menyebut macam-macam tingkatannya, yaitu ada 6 :

1. Benar dalam perkataan
2. Benar dalam niat dan berkehendak
3. Benar dalam azam (keteguhan jiwa)
4. Benar dalam menepati apa yang di azamkan
5. Benar dalam perbuatan
6. Benar dalam penyelidikan/penetapan kebenaran maqam (tingkatan yang mulia) pada agama[3]

2.  Amanah
Dapat dipercaya atau amanah ini adalah sifat wajib bagi rasul yang kedua, yaitu dapat dipercaya apabila ada sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik harta, ilmu, rahasia , atau lainnya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang berhak menerimanya.
Seorang muslim hendaknya mempunyai sifat amanah dengan segala yang dianugerahkan oleh Allah s.w.t kepada dirinya,menjaga lahir bathinnya dari segala maksiat, serta mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya secara komplit dan permanent.
Dalam hal amanat ini Allah berfirman :
Ya ayyuhallaziina amanuu laa takhuunu llaha war rasuula watakhuunuu amanaatikum wa antum ta’lamuun.



Artinya :
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.”[4]
Orang yang tidak menjaga amanat akan membawa akibat kerusakan dan kedlaliman terhadap yang mempunyai hak, dan terhadap dirinya sendiri akan hilang kepercayaan terhadap dirinya sehingga orang itu akan tidak dibutuhkan oleh siapapun dalam segala posisi.


[1] At-Taubat : 119
[2] Muhammad Al-Ghazali, KhuluqulMuslim,Dar al-Bayan,Kuwait, 1970,h. 36
[3] Zaki Mubarok,Al-Akhlak Indal Ghozali, Darul Kitab Al-Arabi Lit Thobaah wan Nasyr Kairo, it, h. 151
[4] Al-Anfal   : 27

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...