Sabtu, 27 September 2014

Apakah Jin juga alay?


Suatu hari dalam hutan belantara liar ada sidang besar yang dihadiri oleh bangsa jin, bangsa manusia, dan bangsa binatang, tiga kelompok berbeda jenis ini saling berdiskusi lintas alam.

Mereka membahas masalah regional dan zona perbatasan yang harus disepakati, serta dipatuhi oleh masing-masing pihak…., sebab isu kerakusan manusia tamak telah membuat gerah bangsa jin, juga meresahkan para binatang.

Apalagi sudah terbukti adanya ulah segelintir manusia di ranah social media yang bersifat melebihi jin syetan, malah bertabiat seperti binatang…., hal ini yang membuat bangsa jin dan para binatang protes, serta mengecam aksi manusia tamak tersebut….
Mereka juga mempunyai akun social media bro, so mereka juga jadi follower manusia.
Sangatlah wajar bila bangsa jin dan para binatang mengajukan gugatan hukum ke pengadilan rimba belantara, karena fungsi tugas peranan mereka sudah didominasi dan seperti diambil alih oleh kelakuan bangsa manusia.
Bangsa jin dari golongan syetan mengajukan protes dan gugatan terhadap bangsa manusia yang kerap kali membawa / menyebut nama “syetan” sebagai bentuk konversi, serta konotasi buruk (walaupun syetan terkutuk memang buruk)…., misalnya kata-kata seperti ini yang dilontarkan sesama manusia: “Dasar Manusia Syetan loe….!” dsb…., maka predikat syetan versi stempel manusia ini, menurut jin golongan syetan, dapat memperburuk citra syetan yang memang sudah buruk dari kodratnya.
Begitupun para binatang, mengajukan protes dan gugatan terhadap bangsa manusia yang kerap kali membawa / menyebut nama “binatang” sebagai bentuk konversi, serta konotasi buruk…., misalnya kata-kata seperti ini yang dilontarkan sesama manusia: “Dasar Manusia Binatang loe…., dasar anjing, babi, kambing, sapi, monyet loe….!” dsb…., maka predikat binatang versi stempel manusia ini, menurut binatang yang polos tak berdosa, sangat merugikan dan mencemarkan nama baik para binatang tersebut.
Manusia adalah makhluk sosial yang saling berinteraksi, ada manusia jadi-jadian yang hidupnya penuh tipu daya demi pembodohan publik, apa mereka bisa disebut makhluk sosial….? Apa tidak malu sama binatang….? Karena binatang pun berkomunitas…., tidak sedikit para binatang yang mempunyai rasa sosial dan memiliki naluri untuk menolong makhluk lain !
Lahh kok jin malah menggugat manusia ?
Bukannya jin syetan senang kalau merger sama manusia syetan ? Biasanya kalau mereka merger dengan manusia dengan gaya mereka yang sok imut, galau, menangis atau bahkan tertawa untuk menarik perhatian manusia yang lain sebagai protes mereka. Selain itu mereka melakukan kegaduhan denngan bahasa yang tidak dimengerti oleh manusia, maka merekapun selalu melakukan kegiatan ALAY dengan gerakan lucu, menari, menggeram dan senang dengan gerakan binatang. itulah kolaborasi mereka.
Jin syetan + Manusia syetan = Perilaku Binatang….
Betul gak ? Silahkan dicermati lagi dan direnungkan...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...