Rabu, 28 September 2011

Konsep Khalifah ditinjau dengan "Logika"

Pada dasarnya, manusia diciptakan oleh Allah sang Khaliq unuk menjadi Khalifah, yang ternyata banyak persepsi yang berkembang dengan konsep itu sendiri.
Marilah kita tengok dulu esensi dari Khalifah itu. Khalifah dapat diartikan sebagai pemimpin, pemimpin bagi dirinya sendiri, keluarganya dan umat. Tetapi, banyak konsep yang berkembang tentang Khalifah diartikan sebagai pemimpin umat, kalau semua menjadi pemimpin umat, lalu siapa yang akan di pimpin???
Banyak yang menyalah artikan Hadits Mauquf dari Umar ini, yang artinya:

Dari Tamim Ad-Dari dia berkat; Di zaman Khalifah Umar manusia berlomba meninggikan bangunan, maka Umar berkata; Wahai bangsa Arab ingatlah (dari) tanah (kembali) ke tanah, sesungguhnya tiada Islam kecuali dengan berjamaah, tiada jamaah kecuali dengan beramir, tiada beramir kecuali dengan taat, maka barang siapa yang dijadikan pemimpian oleh kaumnya atas dasar kefaqihan maka hiduplah bagi orang itu dan bagi mereka (jamaahnya barokah) dan barang siapa yang dijadikan pemimpian oleh kaumnya bukan atas dasar kefaqihan maka rusaklah bagi dia dan bagi mereka (jamaahnya tidak barokah). HR. Ad-Darimi : 257

Akhirnya Khalifah banyak yang menyalahgunakan demi keuntungan pribadi dengan menarik dana dari setiap anggotanya dengan cara di baiat.
Benarkah?? Islam yang mana? (bukan bermaksud memecah belah, tapi perlu
kita pertayakan kebenarannya..)

Khalifah sebenarnya adalah pengganti, jadi konsep khalifah yang diartikan pemimpin tidaklah salah, tetapi kalau diartikan pemimpin umat, tidak semua manusia berhak menjadi khalifah.
Jika khalifah diartikan sebagai pengganti, maka dapat kita gunakan dasar bahwa manusia diciptakan untuk menggantikan Allah sebagai tangan kanan-Nya dalam mengelola alam ini untuk kemaslahatan umat manusia itu sendiri.

Menurut cerita, sebelum Adam A.S. di ciptakan, sudah ada Nur Muhammad dan ada mahluk lain yang ditugasi untuk menjadi tangan kanan Allah dalam mengatur alam raya ini, tetapi mereka malah membuat banyak kerusakan. Mereka dalam sejarah disebutkan sebagai "Banul Jan". Wallahu a'lam, hanya Allah yang tahu. Ada jawaban Malaikat yang menyebutkan apakah Allah akan menciptakan mahluk yang akan membuat kerusakan? Menurut beberapa pendapat, kata-kata Malaikat ini merupakan sebuah prediksi atas kehidupan manusia di masa yang akan datang.

Maka karena kehendak Allah, diciptakanlah Adam dari tanah liat, yang diberi keunggulan oleh Allah mengetahui segala sesuatu yang ada di surga, bahkan Malaikat dan Iblispun tidak mengetahuinya??

Ternyata disinilah kita bisa memikirkan kenapa manusia diciptakan sebagai khalifah, karena Allah maha segalanya dan menginginkan manusia sebagai tangan kanan Allah di muka bumi, maka manusia diberi pengetahuan yang berlebih dibandingkan Malaikat dan Iblis, manusia "dibisiki" semua nama benda yag ada di surga untuk disebutkan namanya.

Kemudian jikakita menilik sifat Allah, semuanya ada didalam sifat manusia, kecuali satu sifat "Maha". Jadi Khalifah dapat diartikan sebagai pengganti Allah dalam mengelola alam ini demi kebaikan dan kemakmuran manusia itu sendiri.
Manusia yang akan bertanggungjawab atas kemakmuran atau juga atas kerusakan alam ini, karena tgas manusia sebagai sang pengelola, tergantung pengelolanya baik ataukah buruk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...