Kamis, 22 September 2011

KEKERASAN PELAJAR, SALAHKAH PENDIDIKAN KITA?

Jika kita mau melihat keadaan sekarang, banyak kasus yang melibatkan pelajar Indonesia yang notabene adalah generasi penerus bangsa. Contoh: banyaknya perkelahian pelajar, tawuran pelajar, video mesum pelajar bahkan ada pembunuhan yang dilakukan oleh pelajar.

Itu adalah segelintir contoh cermin buruk pendidikan kita, tetapi apakah kita hanya bisa langsung menyalahkan kegagalan pendidikan kita dan langsung menyalahkan Guru?
Sebaiknya kita tinjau dulu itu dari berbagai sudut pandang agar kita tidak salah memberikan pendapat pada orang lain, dalam hal ini khususnya adalah yang bergerak dalam dunia pendidikan.
  1. Individu pelaku, dimana pelaku akan sangat dipengaruhi oleh psikologinya, dengan kejiwaan yang labil pada masa peralihan, maka pelaku harus diberi bimbingan moral oleh para TOMAS dan TOGA agar tidak tersesat langkah.
  2. Pendidikan keluarga, jika dalam keluarga tidak terdapat keharmonisan, maka dapatlah dipastikan remaja dapat menjadi pelaku penyimpangan pergaulan seperti tersebut diatas tadi. Oleh karena itu, pendidikan keluarga mutlak diberikan sejak usia dini, karena akan membangun karakter manusia dalam keluarga tersebut.
  3. Pendidikan Sekolah / Madrasah, disini dituntut peran aktif guru sebagai pengajar dan pendidik. Jika guru yang mengajar hanya mengejar Karier dan hanya menuntut haknya, maka benar-benar terjadilah seperti uraian awal itu, karena ada pepatah: "Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari".
  4. Pendidikan lingkungan, Lingkungan mempunyai andil yang sangat besar kedua setelah pendidikan keluarga. Remaja yang hidup di lingkungan santri, maka dia cenderung akan nyantri, sedang remaja yang hidup di lingkungan PREMAN, maka iapun akan cenderung menjaadi preman seperti contoh dalam masyarakatnya.
  5. Pemerintah sebagai andil dalam menentukan standar pendidikan, yang kadangkala hanya inginkan hasil yang bagus tetapi tidak mau melihat kondisi di lapangan sehingga orang yang ada dilapangan harus memaksakan diri mengikuti arus yang ada, dimana terjadi kebobrokan sistem pendidikan dengan acuan dari pusat tentang apa yang harus dilakukan, karena jika tidak mampu dengan standar tersebut, akibatnya pasti anda semua sudah tahu sendiri.
Jadi dari faktor-faktor tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa kemerosotan moral masyarakat dalam hal ini khususnya pelajar bukan hanya salah pendidikan di sekolah / madrasah belaka, tetapi semua memberikan  ikut andil yang besar dalam pembentukan karakter ini, terutama contoh yang harus diberikan oleh para PEJABAT, PETINGGI PEMERINTAHAN dan TOMAS serta TOGA.....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...