Sabtu, 24 September 2011

BOLA KEHIDUPAN



Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola yang dilempar ke udara.
Seperti dalam petuah orang jawa ada sedulur papat limo pancer, semua saling berhubungan dan saling berinteraksi sehingga harus bersinergi dan dalam keseimbangan. Kelima bola tersebut adalah: 1). Pekerjaan,  2). Keluarga 3). Kesehatan 4). Teman dan ke-  5). Spirit.
Karena harus seimbang, maka kita akan menyadari bahwa "Pekerjaan" hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya maka ia akan dapat memantul  kembali.  Tetapi empat bola lainnya yaitu Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit, terbuat dari gelas. Dan jika kita menjatuhkan salah satunya maka ia akan dapat terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur berkeping-keping. Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti aslinya. Kita harus memahami benar dan berusaha keras untuk menyeimbangkannya.
Jika kita kehilangan pekerjaan, maka kita dapat beralih ke pekerjaan yang lain, karena eastisitasnya yang tinggi disesuaikan dengan kemampuan kita, akan tetapi jika salah satu dari empat bola yang lain tersebut jatuh, missal: Kesehatan kita jatuh, maka kita akan mengalami kemunduran bahkan kematian akan menghampiri kita, contoh lain; jika bola spirit tidak ada, maka hanya kekecewaan dan pasrahlah yang kita dapat, sehingga kita akan mudah lelah dan menyerah akan nasib.
Untuk menyeimbangkan kelima bola tersebut dapat dilakukan dengan cara:
Pertama, jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk membuat masing-masing diri kita spesial. Karena tidak ada satu mahlukpun yang sama dimuka bumi ini, sehingga dari perbedaan itu kita dapat mengambil hikmahnya. Tidak ada yang kaya jika semua kaya, tidak ada yang pintar jika semua pintar, maka alangkah indahnya jika ada yang kayak arena ada yang miskin, ada yang pintar karena ada yang bodoh dan masih banyak contoh yang lainnya.
Kedua, jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat di hati kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang berarti. Memang pada dasarnya manusia belum mengetahui sebegitu berartinya sesuatu jika mereka belum kehilangan sesuatu yang mungkin mereka anggap remeh itu, alias hanya orang yang mempunyai “Sense of belonging” yang tinggi yang bias merasakan betapa pentingnya segala sesuatu yang ada di diri kita. Maa Khalaqta Hadza Baathila……..
Ketiga, jangan biarkan hidup kita terpuruk di masa lampau atau dalam mimpi masa depan. Satu hari hidup pada suatu waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu. Masa depan merupakan impian dan masa lalu adalah suatu pijakan untk melangkah sekarang guna meraih masa depan.
Keempat, jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita berhenti berusaha. Hanya orang bodoh yang menyerah sebelum mereka berusaha guna meraihnya, Gantungkanlah cita-citamu setinggi bintang diangkasa, mungkin saja suatu hari nanti kita dapat meraihnya dengan gunakan pesawat luar angkasa……
Kelima, janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah sempurna. Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang rapuh untuk mengikat kita satu sama lain. Jika manusia itu sempurna, maka kita tidak perlu tanaman untuk kita makan, tidak perlu hewan untuk kita ternakkan dan kita tak perlu bersusah payah meraih semua impian dengan berusaha keras, karena kesempurnaan hanyalah milik Khaliq, sang pencipta bola dunia, semeseta dan seluruh isinya.
Keenam, jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko sebagai kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi berani. Jika takut akan resiko, maka tidak pernah ada penemuan baru, karena penemuan baru berawal dari resiko dan mungkin juga berawal dari kesalahan prosedur yang tidak disengaja….. sehingga hidup ini akan lebih indah dengan adanya resiko, hidup akan penuh tantangan, berjuang dan terus berjuang untuk mengalahkan resiko dan tantangan tersebut…
Ketujuh, kangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai. Jika kita ingin dihargai, maka cobalah untuk menghargai orang lain… NGUWONGKE UWONG, Memanusiakan Manusia… itulah yang terpenting dalam kehidupan kita…..
Kedelapan, jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemana pun tanpa membebani. Belajar adalah sebuah keharusan, manusia tidak akan dapat makan jika tidak belajar untuk makan, manusia tidak akan dapat berjalan jika tidak mau belajar untuk berjalan. Bahkan, yang paling ekstrim sekalipun, Kera tidak akn bias hidup seperti kera jika induk kera tidak memberikan pelajaran pada anaknya…..
Sehingga demi keberlanjutan dan keseimbangan bola dunia, ada lima bola yang berprinsip pada:
 MASA LALU adalah SEJARAH
 MASA DEPAN  MISTERI
 Dan SAAT INI adalah KARUNIA DAN PERJUANGAN.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...