Senin, 31 Oktober 2011

Revolusi Dimensi 1



Tanggal 1 Dzulhijjah 1432 H, adalah sebuah tonggak awal sebuah revolusi besar-besaran di dunia dimensi 1, dimana mereka mengikuti trend manusia yang sedang mengalami pergolakan besar-besaran di jazirah Arab.

Tugu untuk lempar Jamarat
Oleh karena itulah mereka juga melakukan revolusi besar-besaran yang berawal dari sebuah tugu berwarna putih di daerah Makkah al mukaromah, di atas sebuah bukit, yang merupakan sebuah tempat ibadah dalam rangkaian haji, sebagai simbol syetan yang dilempari dengan batu oleh jamaah haji seluruh dunia.


Ternyata memang alam merupakan suatu sistem yang saling berkaitan, pergerakan yang terjadi diatas, merupakan sebuah pergerakan global dengan membawa panji-panji kebenaran yang mungkin juga akan berimbas pada dunia manusia. Apa itu?



Jika pergerakan revolusi di Arab mengatasnamakan pergerakan untuk demokratisasi, yang sebenarnya adalah gerakan invasi bangsa barat terhadap bangsa Arab, maka pergerakan dimensi 1 mengatasnamakan pergerakan untuk penguasaan dunia dengan menyalahkan persepsi manusia akan ajaran Islam yang benar...

Mereka menggunakan bendera dengan bentuk bintang dengan tujuh ujung, yang dikaitkan dengan mistis, berupa kekuatan segitiga sakral bangsa Mesir, piramid.
The Babalon Seal

Lambang bintang tujuh ujung tersebut adalah sebuah segel kejayaan mereka di masa lalu, tentang kejayaan sebuah bangsa Ibrani yang terbuang.

Septagram ini penting bagi bangsa Kabbalah, karena melambangkan tujuh planet, tujuh logam alkemis, dan tujuh hari dalam seminggu.

Jadi pergerakan ini adalah sebuah pergerakan pengembalian ras tertinggi di dunia yang banyak disebut-sebut dalam Alqur'an. Mereka ingin memurnikan ajaran yang ada dengan penyesuaian/penggabungan antara agama Yahudi dan Islam demi kebenaran menurut mereka.

Apa hubungannya dengan Indonesia??

Di Indonesia sekarang masih banyak orang yang mengagung-agungkan SABDO PALON NOYOGENGGONG, yang menyebutkan akan munculnya seorang Satrio Piningit, sang Ratu Adil, Wong Jawa ajênêng tuwa, agêgaman kawruh, dikatakan adalah anak didiknya. padahal Noyogenggong adalah Jin yang menyesatkan bagi manusia dengan ilmunya yang memang luar biasa.

Hal senada juga diungkapkan oleh R.M.Ng. Ronggowarsito yang menyebutkan ada 7 Satrio Piningit yang akan muncul di tanah Jawa, yang setiap orang pasti akan berbeda untuk menerjemahkannya. 7 Satrio piningit itu adalah:
  1. SATRIO KINUNJORO MURWO KUNCORO. Tokoh pemimpin yang akrab dengan penjara (Kinunjoro), yang akan membebaskan bangsa ini dari belenggu keterpenjaraan dan akan kemudian menjadi tokoh pemimpin yang sangat tersohor diseluruh jagad (Murwo Kuncoro).
  2. SATRIO MUKTI WIBOWO KESANDUNG KESAMPAR. Tokoh pemimpin yang berharta dunia (Mukti) juga berwibawa/ditakuti (Wibowo), namun akan mengalami suatu keadaan selalu dipersalahkan, serba buruk dan juga selalu dikaitkan dengan segala keburukan / kesalahan (Kesandung Kesampar).
  3. SATRIO JINUMPUT SUMELA ATUR. Tokoh pemimpin yang diangkat/terpungut (Jinumput) akan tetapi hanya dalam masa jeda atau transisi atau sekedar menyelingi saja (Sumela Atur).
  4. SATRIO LELONO TAPA NGRAME. Tokoh pemimpin yang suka mengembara / keliling dunia (Lelono) akan tetapi dia juga seseorang yang mempunyai tingkat kejiwaan Religius yang cukup / Rohaniawan (Tapa Ngrame).
  5. SATRIO PININGIT HAMONG TUWUH. Tokoh pemimpin yang muncul membawa kharisma keturunan dari moyangnya (Hamong Tuwuh).
  6. SATRIO BOYONG PAMBUKANING GAPURO. Tokoh pemimpin yang berpindah tempat (Boyong / dari menteri menjadi presiden) dan akan menjadi peletak dasar sebagai pembuka gerbang menuju tercapainya zaman keemasan (Pambukaning Gapuro).
  7. SATRIO PINANDITO SINISIHAN WAHYU. Tokoh pemimpin yang amat sangat Religius sampai-sampai digambarkan bagaikan seorang Resi Begawan (Pinandito) dan akan senantiasa bertindak atas dasar hukum / petunjuk Allah SWT (Sinisihan Wahyu). Karena kentalnya kepercayaan inilah, maka mereka akan menggiring manusia pada pemikiran bahwa Indonesia akan mancapai pada tahap kesuksesan jika dipimpin oleh satrio piningit.
Sebetulnya siapa satrio piningit itu?
SATRIO PININGIT adalah diri kita dalam konteks bahwa semua orang dapat menjadi satrio piningit dengan syarat mampu mengendalikan hawa nafsu mereka dan mengalahkannya dengan nafsu muthmainah, sehingga mereka tetap berpegang teguh pada ajaran agama Islam yang Kaffah, dengan tetap menilik pada sifat Rasulullah.
Jadi, kita harus mewaspadai aliran-aliran yang mengatasnamakan gerakan mereka,  selanjutnya terserah anda yang menafsirkannya sendiri. Wallahu A'lam.....





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...