Jumat, 28 Oktober 2011

Cerdik atau Picik?

-->
Ada sebuah kisah tentang seorang guru yang mengajar pada sebuah sekolah pinggiran, sebut saja bu Painah.
Bu Painah dalam suatu ketika mengajar dalam sebuah kelas, mendapati siswanya yang bengal, dia berkata, “Ayo diam, bisa tidak”.
Siswa yang diminta untuk diam ternyata tidak mau diam, karena mereka merasa bosan dengan pola mengajar bu Painah, yang selalu memberikan catatan tanpa memperdulikan kesempatan mereka untuk berkreasi dan mengerjakan soal yang diberikan.
Ilustrasi
Kemudian bu Painah membentak dan memarahi siswa tersebut, padahal siswa tersebut ingin mengungkapkan pendapatnya tentang cara mengajarnya.
Dihari yang lain, bu Painah memberikan evaluasi pada siswa-siswanya, ternyata hasilnya mereka memilki nilai yang jelek, lalu bu Painah melakukan remidiasi, dengan nada keibuan Painah berkata, “Aku mendoakan kalian semua mendapat rangking satu, amin...”.
Pada hari yang lain, saat itu Painah sedang berada di kantor guru, dia berbincang dengan bu siti dan pak Tejo, dia mengutarakan bahwa dia pernah berkata pada muridnya, bahwa mereka semua dapat menjadi rangking 1, tetapi lebih baik menjadi rangking 2 atau 3 atau 4.
Pak Tejo berkata, “Kenapa tidak nomor 1 saja?”
Bu Painah menjawab dengan ketus, “Kalau no 1 itu sulit untuk mempertahankannya, jadi mendingan no 4 saja”.
Pak Tejo membantahnya, “Lebih baik no 1 kalau memang bisa, kenapa harus menjadi no 4?”, “Kalau semua ranking 1 itu jelas tidak mungkin...”
Bu Painah menjawab dengan ketus dan sedikit marah, “Bisa, kalau semua nilainya seratus berarti kan semua rangking 1”.
Bu Siti menyela, “Ya mungkin bisa, tatapi jarang itu terjadi”.
Pak Tejo meninggalkan pembicaraan itu karena tahu perangai bu Painah yang pendendam, sehingga dia lebih baik melakukan itu.
Dalam hati pak Tejo berkata, alangkah indahnya kalau semua itu dapat  menjadi nomor 1, tetapi dalam bidang masing-masing, tidak seperti yang diharapkan bu Painah, karena EVERY HUMAN IS UNIC...
Jadi anda renungkan saja, CERDIK ataukan PICIK pola pikir bu Painah dan pak Tejo itu, anda dapat menyimpulkannya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Saat Prapti pergi

Suatu ketika, Galuh mengajak Prapti menemui Tejo di sebuah rumah makan, di sekitar tempat wisata alam. Mereka akhirnya memutuskan untuk m...