Bicara tentang rasa hormat, maka kita bicara pada kepribadian masing-masing individu.
Banyak orang ingin terlihat bahwa dia bekerja dengan baik, dengan melakukan pekerjaan itu di depan orang banyak, apalagi atasannya. Sebetulnya nilai yang ada pada orang tersebut justru menampakkan bahwa dia bekerja hanya untuk mencari "DECAK KAGUM dan PENGHORMATAN" semu, padahal orang yang melihatnya merasa mereka tidak ber-etika.
Praya kaget bukan kepalang, lalu dengan menundukkan muka dia diam seribu bahasa.
Tejo akhirnya sadar bahwa ucapannya membuat Praya ketakutan, dengan santun Tejo menawarkan pada Praya makanan yang kebetulan sedang dia nikmati bersama teman-temannya. "Sate mau Ya?", kata Tejo.
Dengan sigap Praya menyambut makanan itu sembari berucap, "Makasih mas, Assalamu'alaikum!".
Tejo terbengong mendengar ucapan Praya, seolah-olah tidak percaya. "Apa?", tanya Tejo meyakinkan.
"Assalamu'alaikum!", Jawab Praya sambil tersenyum.
"Wa'alaikum salam!" Jawab Tejo dengan memperhatikan Praya menjauh darinya.Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa jika kita menghargai orang lain kita juga akan dihargai orang lain, bahkan maaf, orang yang tak waras saja masih punya Respect ke kita jika kita juga memberi Respect ke mereka.
Tejo pernah mendengar suatu cerita tentang hal itu dari temannya, Rajesh, dimana ada pegawai yang hanya bekerja jika dilihat orang.
Ada suatu
saat, banyak pegawai sedang bersiap-siap melakukan aktivitasnya
disuguhi dengan adegan pegawai lain yang dengan seenaknya tanpa ada rasa
sungkan, bahkan merasa bahwa pekerjaannya benar, naik ke atas
menggunakan tangga dan menggunakan meja. Jika dilihat, hal ini tidak sesuai dengan etika kan?
Sebenarnya, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk memulai
melatih diri kita untuk menghormati orang lain dalam sebuah tim kerja yaitu
dengan cara antara lain sebagai berikut:
- “Mendengarkan”. Dengarkan apa yang orang lain katakan. Orang lain akan sangat merasa dihargai apabila kita mendengarkan apa yang mereka ungkapkan. Disamping itu bisa jadi kita menemukan banyak hal yang sangat berarti dibalik apa yang mereka katakan.
- “Menghargai”. Jangan pelit untuk sering mengatakan “terima kasih” kepada orang lain. Selalu hargai usaha, jerih payah dan kontribusi hasil kerja mereka sekecil apapun. Tidak ada hal lain yang bisa memicu moral seseorang kecuali penghargaan dari teman sekerja ataupun manager mereka
- “Akuntabilitas”. Selalu bisa menerima pendapat dan masukan dari orang lain dalam memutuskan sesuatu. Hal ini sangat penting terutama apabila keputusan ini menyangkut nasib mereka. Menurut saya ini yang sangat sering diabaikan oleh beberapa orang yang berpikir mereka tahu apa yang lebih baik bagi orang lain.
Menghormati orang lain dalam sebuah tim kerja bisa
juga berarti memperlakukan mereka dengan sepantasnya dan pada tempatnya sebagai
seorang profesional. Pengakuan ini tentu saja sifatnya timbal balik.
Menghormati anggota tim juga secara tidak langsung melatih mereka untuk terus
bersikap kompeten dalam bidang keahliannya sesuai dengan semangat
kerja/filosofi yang dibangun dalam tim kerja tersebut.
Semua orang adalah ahli dan mempunyai spesialisasi di
bidangnya masing-masing. Semua orang juga merupakan pemula yang masih dalam
tahap belajar. Menanamkan pengertian pada diri sendiri dan memperlakukan diri
sendiri sebagai seorang profesional yang mempunyai keahlian sama seperti halnya
memperlakukan dan melihat orang lain sebagai seorang ahli, akan membantu kita
untuk bisa selalu menghormati mereka. Murah senyum dan selalu menyebarkan
“virus” kebaikan adalah awal yang baik untuk mengawal dan menjaga diri kita
agar selalu berjalan pada jalur yang tepat. Seperti sebuah kata bijak,”apa yang
kita tabur itulah yang akan kita petik”
Perlakukan orang lain sama seperti kita ingin
diperlakukan oleh mereka. Mungkin kalimat ini sering kita dengar. Dalam sebuah
tim kerja yang anggotanya berlatar belakang budaya dan lingkungan yang
berbeda-beda, saya lebih suka untuk menggunakan kalimat sebagai
berikut,”perlakukan mereka seperti apa yang mereka ingin diperlakukan”. Kalau
semua anggota tim memahami kalimat ini, niscaya sikap saling menghormati yang
akan tercipta.
Tidak ada seorang pun di dunia ini yang menginginkan
untuk tidak dihormati oleh orang lain. Sikap menghormati terhadap anggota lain
dalam sebuah tim merupakan awal dari sebuah sikap untuk bisa membentuk sebuah
tim kerja yang kuat. Apabila kita menganggap diri kita adalah aset yang
berharga dalam sebuah tim kerja, maka bersikap dan bertindaklah seprofesional
mungkin sesuai dengan klaim bahwa kita memang aset yang berharga dalam
tim tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar