Di perjalanan, Tejo bertemu dengan Ratna, mereka saling berkenalan
dalam kereta menuju Surabaya.
Tejo mengenalkan dirinya, “saya Tejo, nama komplit saya adalah Tejo
Putro Anggodho, anda siapa ya, boleh tahu nama anda?”
Ratna menjawab dengan sedikit tersipu, “nama saya Ratna, Ratna Ayu
Putri”.
Berawal dari perkenalan itu, merekapun akhirnya bercerita tentang
pekerjaan dan keluarga mereka. Tejo adalah seorang pengusaha Kayu dan mebel ekspor impor, sedangkan Ratna
adalah seorang pengusaha restoran. Mereka juga menceritakan susah senang dalam
pekerjaannya.
Saat Ratna bercerita tentang keluarganya, terlihat dengan jelas oleh
Tejo raut uka dan tetes air mata di sudut mata Ratna. Akhirnya Tejo pun
tertegun dan mencoba untuk tidak berkomentar.
“Jangan begitu dek, (karena Tejo lebih tua dari Ratna) Semua itu pasti
ada hikmahnya”. Nasehat Tejo pada Ratna. Kalau boleh tahu, apa pekerjaan suami
Ade?”
“Dia seorang kontraktor mas.”, jawab Ratna. “Memang kami diberi banyak
kelebihan harta, tetapi diriku merasa tidak bahagia dengan semua harta kami”.
Menengar cerita Ratna, maka Tejopun memberi saran dengan sebuah logika
tentang Cinta dan kebahagiaan serta ruang kosong di hati.
“Begini dek, Setiap orang mempunyai ruang kosong di hatinya, ketika
seseorang datang dan kita berpikir bahwa dia mengisi ruang kosong itu,
sebenarnya dia hanya berdiri di depan pintu dan menyamarkan ruang kosong
tersebut. Ruang kosong di hati kita tetap ada dan tak akan pernah benar-benar
terisi.”. Nasehat Tejo
“Maksudnya apa mas?”, Ratna sangat penasaran dengan perkataan Tejo.
“Maksudnya adalah kita kadang tidak menyadari bahwa kita hanya melakoni
kehidupan kita, tidak lebih.”, Tejo kemudian melanjutkan lagi, “Cuma karena
hati harus terisi, dan rasa haruslah cinta, maka kerapkali manusia berlari dan
mencari, entah apa ..... Cuma karena sepi diartikan mati, dan luka tak boleh
ada, maka manusia berpikir sudah menemukan apa-apa. Padahal kita sudah merasa
lelah...., dan kita telah sampai dimana kita merenung dan menyadari, bahwa kita
tidak pernah menemukan apa-apa. Dan seumur hidup kita hanya pura-pura bahagia.”
“Mungkin itu yang kau lakukan dek”, lanjut Tejo
“Iya mas.. “, ratna menyahut pernyataan Tejo dengan merebahkan
kepalanya di bahu Tejo. Tejopun mengelus kepala Ratna dengan lembut, membiarkan
Ratna menangis dalam peluknya. Kemudian Tejo melanjutkan lagi, “Kita menjadi
bermakna bukan ketika cinta menghampiri kita, tapi kita merasa sudah bermakna
sejak kita berharap cinta menghampiri kita, karena apa yang lebih bermakna
dalam hidup kecuali harapan?”
“Benar mas... harapan adalah sesuatu yang menyenangkan..”, jawab Ratna
dalam isak tangisnya
“Dek, bahagia itu pasti di cari semua orang, tetapi sayang bahagia itu
tidak bisa kita genggam dan kita simpan dek. Tetapi ada beberapa tips supaya
kita bisa merasakan aroma kebahagiaan itu. “, lanjut Tejo
“Bagaimana mas?”, tanya Ratna lagi penuh semangat sambil mengusap air
matanya
Tejo kemudian melanjutkan
dengan tenang, Ingatlah
aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari
kebencian serta iri dan dengki
2. Bebaskanlah pikiranmu dari
kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah, dunia akan
terasa lebih damai
7. Banyaklah bersyukur dengan
apa yang kita peroleh
8. Berusaha lebih dekat dengan
Tuhan
9. Memberi maaf baik kepada
teman, musuh, maupun kepada DIRIMU SENDIRI
“Terimakasih mas, sekarang aku
sudah tenang, terimakasih...”, ucap Ratna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar