Di hari yang
terik, disebuah sungai, Pleret, Tejo memancing dengan seriusnya. Dia akhirnya
mendapatkan banyak ikan, karena memang sungai itu masih sangat bagus airnya.
Tak lama kemudian, Paimin datang dengan membara tiga buah joran pancing.
Paimin mendekati
Tejo, sembari mengarahkan mata kailnya ke spot yang diprediksikan banyak ikannya. Sembari memancing mereka bercakap-cakap dengan serius.
“Jo... dapet
berapa, banyak?”, tanya Paimin.
“Lumaya Min...
nih, segini... oh ya Min, bagaimana dengan kajian kita yang lalu?”, Tanya Tejo.
“Siyyap Min...”,
jawab Tejo singkat.
“Kita lanjut Jo, Kajian ke 26 : Hindari Makanan yang tidak jelas asal usulnya apalagi memakan makanan yang tidak menyebut Nama Alloh swt. Makanan akan berubah menjadi Nutrisi dan masuk ke sel-sel darah dan syestem syaraf dalam tubuh manusia. Dan inilah menjadi titik penentu apakah si manusia di keliling Ghoib yang di ridhoi Alloh swt atau Ghoib yang di Murkai Alloh swt. Jadi jangan kecewa bilamana sudah mendalami spritual Tahunan lamanya namun tidak ada peningkatan baik prilaku,Maqom dan Bhatiniah. Itu semua dapat di pastikan 85% bersumber dari makanan yang tidak berkah dan tidak di ridhoi Alloh swt.”, Paimin menjelaskan.
“Terus kita
harus bagaimana Min kalau ingin sukses?”, Tejo menanyakan dengan serius.
Paimin menjawab
datar, “Solusinya adalah memperbanyak melakukan puasa Sunnah yang sesuai
syariat. Dan wajib di perhatikan makanan ketika Sahur dan berbuka puasanya. Dengan
berpuasa sunnah kita lebih bisa mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke
dalam tubuh kita.aamiin.”
“Oh begitu ya
Min...”, seloroh Tejo. “Lalu?”, lanjut Tejo
“Selanjutnya
kita ke kajian selanjutnya dong Min... hehehe....”, Canda Paimin.
“Oalah Min...
tak kira masih ada lanjutannya....”, seloroh Tejo, “Oke lanjut lagi saja Min..”
“Kajian ke 27 : Jangan
pernah Rumah di biarkan kosong tanpa penghuni lebih dari 40 hari. Karena Rumah
yang kosong akan di huni oleh mahluq goib yang di laknat Alloh swt. Rumah
tersebut akan di jadikan tempat maksiat serta berkumpulnya para mahluqmahluq goib
lainnya yang suka ingkar kepada Alloh swt juga suka menyesatkan manusia yang
lemah imannya. Bilamana terpaksa harus meninggalkan Rumah lebih dari 40 hari
maka titiplah rumah tersebut kepada tetangga atau saudara yang dapat di
percaya. Perlu di ketahui jika rumah sudah terlalu lama kosong maka Rumah
tersebut tidak akan berkah lagi dan Rezeqi para penghuninya akan
tertutup,kedamaian dan ketenangan tidak akan dapat di rasakan oleh mereka.”,
Paimin menjelaskan.
“Jadi
berhati-hatilah jika meninggalkan rumah pastikan tetap ada manusia di dalam
rumah tersebut. Agar Nuansa kehidupan masih tetap ada.”, lanjutnya.
“Hmm... seperti
pepatah Jawa ya Min, Pager Mangkok luwih bakoh tinimbang Pager Tembok”, seloroh
Tejo.
“Lanjut Jo... Kajian
ke 28 : Wahai para pencari Kebenaran yang sejati... Pastikanlah ketika Tidur Malam/istirahat
malam selalu matikan lampu kamar.”, lanjut Paimin.
“Kok gitu Min..?”,
tukas Tejo
“Begini Jo...
Kenapa lampu kamar haru dimatikan, karena proses menuju Alam Ghoib selalu di
lalui dengan gelapnya alam Dunia. Dengan izin Alloh swt ketika dirimu tertidur
bisa saja Alloh swt perkenankan engkau melihat salah satu perkampungan Alam Ghoib.aamiin.”,
Paimin menjelaskan ke sahabatnya itu.
“Terus apa lagi
Min...?”, tanya Tejo lagi
Paimin pun
menjelaskan dengan sabar, “ Begini Jo, usahakan tidur mu miring ke kanan. Dan
bilamana mampu buatlah sarung bantal tidurmu dari warna kain Hijau Tua. Warna
Hijau Tua adalah perlambang Surganya Alloh swt.”.
“Kenapa harus
warna hijau Min...?”, tanya Panjul tiba-tiba muncul dari belakang karena
sebenarnya dia sudah mendengar penjelasan Paimin tadi.
“Oalah Njul..
kamu to?”, tukas Tejo dan Paimin hampir bersamaan.
“Begini, simbol
surga wajib ada ketika dirimu tertidur. semua itu sebagai doa. Doa agar kita
khusnul khotimah..aamiin. Ingatlah ketika manusia tertidur baik di sengaja
maupun tidak di sengaja maka Jiwa/Ruh manusia tersebut berpisah sementara dari Jasadnya
dan masuk ke Alam Ruhani/Alam Mimpi yang Alloh swt kehendaki.”, Jawab Paimin
menjelakan kepada kedua temannya itu.
“Mau mancing
juga Njul...”, Tejo menyapa ke Panjul setelah penjelasan Paimin selesai.
“Nggak kok, Cuma
pengen menyepi saja... “, jawab Panjul
“Lanjut saja ya
Bro... langsung dua kajian ya... pertanyaan di belakang saja... Kajian ke 29 : Jangan
pernah biarkan Fikiranmu berhayal yang terlalu tinggi. Karena dalam hitungan
menit Mahluq Ghoib yang di Murkai Alloh swt akan masuk ke Alam fikiran manusia
yang terlalu banyak berhayal tapi tidak berbuat apa-apa. Jika mahluq ghoib yang
di murkai alloh swt sudah menguasai fikiran manusia maka dapat di pastikan si
manusia tersebut akan selalu berbuat merugikan manusia dan alam sekitarnya. Mayoritas
manusia yang awalnya Normal menjadi Gila/sakit jiwanya di sebabkan karena
banyak berhayal dan terobsesi pada sesuatu yang tidak mungkin di raihnya. Oleh
karena itu Jangan terlalu berlebihan dalam mengharapkan segala sesuatu. Apalagi
dalam dunia Spritual jangan Terobsesi yang aneh-aneh / keluar dari syariat. Pakailah
Ilmu dan gunakan Logika. Niatkan segala sesuatu Karena Mencari Ridho Alloh swt.
agar selamat Dunia dan Akhirat..aamiin.”, Paimin menjelaskan. Kedua Temannya
itupun hanya mengangguk. “Kajian ke 30 : Wahai Para penempuh di jalan Alloh swt
usahakan sebisa mungkin minimal dalam satu hari satu kali membersihkan Tubuh
dari keringat dan kotoran Tubuh. Karena Alam Ghoib yang di muliakan Alloh swt
sangat tidak bisa mendekati Manusia yang tidak pernah membersihkan dirinya
sendiri. Terlebih lagi jika dirimu dalam keadaan Junub/belum bersuci setelah
melakukan hub.suami/istri. Minimal berwudhulah jika ingin menunda mandi junub
karena situasi tidak mengizinkan/dingin dan lain sebagainya. Lain Hal lagi bagi
Ghoib yang di Murkai Alloh swt mereka sangat membenci jika ada manusia yang
selalu bersih dan wangi baik secara Lahir maupun secara Bhatin. Manusia yang
bersih Lahir dan Bhatinnya sangat sulit di kendalikan oleh mereka. Semoga
dirimu dan keluargamu mampu menjaga kebersihan Lahir dan bhatin sampai ajal
menjemput. Aamiin.”
“Berarti kita ga
boleh bermimpi ya Min..?”, tanya Panjul.
“Yo nggak gitu
to Njul...”, tukas Tejo, “Manusia itu wajib bermimpi,tapi harus berusaha, gitu
kan Min?’. Paimin pun menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan apa yang
dimaksud Tejo. Tanpa terasa, langit sudah mulai menggelap karena mentari telah
melakukan tugasnya selama seharian. Kemudian mereka bertiga pun pulang kerumah
masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar