Siapakah
dia?
Apakah dia ada?
Pertanyaan itu selalu muncul di benak kita. Mari kita kaji lebih jauh
tentang Satrio Piningit ini dari versi penulis.
Dalam bait 168 disebut bahwa Satrio Piningit itu
terlahir dalam keadaan Lola, artinya dia yatim piatu, tak bersanak saudara. Dia
hidup sebatangkara dengan kesulitan-kesulitan yang dihadapinya, yang membuatnya
tegar dalam mengarungi kehidupannya dengan segala macam cobaan hidup.
Pertanyaan yang muncul, apakah ini hanya melihat sejarah akan kehidupan Yang
Mulia Rasulullah SAW yang kecil dalam keadaan Yatim Piatu? Wallahu'alam...
Satrio Piningit adalah konsep seorang laki-laki pilihan yang saat
muda-nya jauh dari perhitungan dalam sepak terjangnya. Dia cenderung
dianggap remeh oleh orang sekelilingnya, seperti ibarat satrio wirang kang
cinondro Lebu katiyup angin.
Apa maksud dari pengibaratan itu?
SATRIO WIRANG, adalah konsep dimana seorang laki-laki yang dianggap dari
garis keturunan orang luhur "Priyayi" yang senyatanya tidak mempunyai
kendali apapun sehingga dia merasa malu terhadap apapun yang dilakukannya,
merasa minder terhadap teman-temannya.
Apakah penyebabnya?
Penyebabnya adalah apapun yang dilakukannya seolah-olah percuma, tidak ada
yang menghargai apa yang telah ia kerjakan, sehingga cinondro Lebu Katiyup
angin..., maksudnya, segalanya tanpa ada bekas sama sekali.
Bagaimana masa setelah masa mudanya berakhir?
Setelah masa mudanya berakhir, orang ini dapat diterjemahkan dalam
bait ke 159 ramalan Jayabaya, dinyatakan bahwa Satrio
Piningit ini mempunyai badan yang tegap, tampan laksana Sri Krisna, tetapi
mempunyai watak keras dan cerdas laksana Baladewa, serta bersenjata Trisula
Wedha. Dari bait ini, dapat diambil arti bahwa Satrio Piningit mempunyai jenis
kelamin laki-laki dengan ketampanan yang memang tiada tara, seorang yang bisa
mempengaruhi orang lain dengan wibawa tampilan wajahnya. Satrio Piningit ini
bisa diibarakan lakuning rembulan, atau lakuning jejodoan,
alias disukai oleh pria maupun wanita karena ketampanannya. Sifat yang dimiliki
adalah sifat bijaksana, hidup enurut prinsip yang tidak akan terombang-ambing
oleh keadaan sekitarnya. Dia cenderung melihat sekitarnya kemudian membuat
sebuah langkah bijak demi kebaikan lingkungannya. Dia adalah seorang yang tegas
terhadap prinsip yang dipahaminya. Satrio Piningit ini mempunyai tiga pegangan
prinsip yang kuat tentang kebaikan.
Dalam bait yang ke 162, didapatkan bahwa Satrio
Piningit adalah seorang yang sakti mandraguna, tanpa aji-aji. Hal ini bisa
diartikan bahwa dia adalah seorang Superior dalam kemampuan berpikir, atau
diatas rata-rata dibanding orang lain. Dia juga termasuk orang yang sangat
pintar dalam mengambil keputusan. Dengan apa yang diputuskan, semua orang akan
merasa sangat bahagia.
Dalam bait 167 disebut, Satrio
Piningit adalah seorang yang pandai memprediksi kejadian di dunia, yakni Wuwuh
sedurunge winarah. Hal ini bisa diartikan bahwa dia mempunyai kemampuan
supranatural yang kuat, dengan Indra keenam yang luar biasa. Berarti, syarat
yang harus dipenuhi oleh seorang Satrio Piningit adalah seorang Indigo,
yang warna auranya Intan./ bukan hanya sekedar ungu kebiruan saja. Dia
mempunyai kemampuan Laduni dengan maqom sangat tinggi,
dimana hanya dapat diterima oleh orang suci, dengan amalan shaleh yang luar
biasa... Subhanallah..
Hanya orang baik dan shaleh yang bisa diberi peringkat sebagai Satrio Piningit, dimana hanya ada dalam kekuasaan Allah semata, sehingga, manusia tidak berhak mengaku sebagai satrio piningit dan mengaku mempunyai imam/guru seorang satrio piningit.
Untuk kesimpulan akhir, monggo agan-agan sendiri yang menyimpulkan.
kapan ngebahas satrio piningit lagi ditunggu tunggu ??
BalasHapuskapan ngebahas satrio piningit lagi ditunggu tunggu ??
BalasHapus