Suatu
hari, Paimin dan Tejo kembali melakukan aktivitas keseharian mereka yang sukai,
yaitu nenepi di pinggir kali Garingkunang. Mereka melanjutkan membahas tentang
Rijalul Ghaib.
Tejo memulai pembicaraan kepada Paimin, “Min, masih ingat saat kita jalan-jalan dulu?”
“Masih bro, kita membahasa Rijalul Ghaib kan? Bagaimana kalau kita lanjutkan
lagi”, jawab Paimin
Dengan mengangguk tanda setuju, Tejopun menjawab “Oke Min... dulu sampai kajian ke 5, tentang Salik”
Tejopun bertanya demi kejelasan maksudnya, “Maksud lepas raganya apa Min?”
“Saat tidur, raga kita melepaskan ruhnya ke alam lain, sehingga kita tidak bisa
merasakan apa-apa, seolah-olah kita mati, tetapi waktu bangun ruh kembali lagi
ke raga kita”, jawab Paimin
Tejo bertanya kembali, “Seperti mati suri itu Min?”
Paimin mengiyakan sembari berucap “Lebih mudahnya seperti itu”
Paimin kemudian dia melanjutkan lagi kajian tentang
Rijalul ghaib kepada Tejo.
Paimin melanjutkan kajiannya. “ Sekarang lanjut Jo, kajian ke 7 : "
Ada Empat Unsur dasar Asal-muasal Terbentuknya Alam Ghaib yang di Ridhoi Allah
swt..:
1.
Tercipta
dari Unsur CAHAYA.
Kehadirannya dapat kita Rasakan
dan lihat baik ketika kita dalam keadaan sadar maupun ketika sedang tertidur, sesuai
dengan maqom/kedudukan manusia tersebut di hadapan Allah swt.
2.
Tercipta
dari Unsu UDARA.
Kehadirannya dapat kita rasakan
dengan Hembusan angin yang sedikit keras di sekitar tubuh kita.
3.
Tercipta
dari Unsur TANAH.
Kehadirannya dapat kita rasakan
dan lihat seperti tanah yang ada di rumah , jalan dan lain-lain. Biasanya Tanah
yang kuat ghoibnya itu ciri-cirinya: mudah di cangkul dan gembur serta subur...
4.
Tercipta
dari Unsur AIR.
Kehadirannya dapat kita lihat dan
rasakan di sumur, sungai, danau, Laut dan lainnya. Ciri-ciri Air yang kuat Ghaibnya:
Airnya selalu Bening dan permukaan Airnya Tenang."
Tejo termenung smbari menganalogikan unsur itu. Dia kemudian bertanya lagi kepada Paimin, “Kaya Avatar ya Min?”, tetapi cahaya diganti unsur Api. Boleh gak kalau kita
namakan unsur cahaya sebagai unsur api saja Min?”
Paiminpun menjawab dengan gamblang, “Tidak boleh Jo, karena Cahaya dan api berbeda, kalau api mempunyai sifat panas
dan membakar, sedang nur mempunyai sifat memberi cahaya dan tidak membakar,
sehingga lebih teduh”
Tejo sejenak termenung meresapi kata-kata Paimin. “Oh, begitu ya Min..., terus selanjutnya apa?”
Paimin terdiam sesaat untuk kembali membuka kitab kegelapannya. Kemudian dia berucap, “Baiklah Jo, kita lanjutkan ke kajian selanjutnya, kajian ke 8 : Sebisa mungkin setiap malam Jumat untuk Terjaga /
tidak tidur dari jam 12 malam sampai sholat Subuh... Perbanyaklah
Berdzikir,baca sholawat Qodiriyyah, tafakur dan sholat Sunnah serta Ibadah lainnya
yang sesuai syariat Islam. JIKA mampu melakukan selama 40 x malam Jumat
berturut-turut tanpa terputus... FainsyaAllah akan dapat kemulian dari Allah
swt...aamiin”
“Berarti kita akan mendapat karomah ya Min jika melakukan hal itu? Weits... Asyik dong”, gurau Tejo.
“Berarti kita akan mendapat karomah ya Min jika melakukan hal itu? Weits... Asyik dong”, gurau Tejo.
Paimintertawa kecil sambil berucap, “Kalau itu hasil sampingnya Jo, tetapi tidak boleh begitu. fokuslah beribadah
karena rasa cinta dan rindu kepada Allah swt dan Nabi Muhammad saw... bukan
karena kemulian apa lagi ingin memiliki Karomah..., karena alam ghaibyang di
ridhoi Allah swt sangat menyukai Hamba Allah swt... yang melakukan amalan secara
Istiqomah/ amalan tanpa terputus... lakukan semua amalan dengan keikhlasan
lahir dan batin...aamiin”
Tejo mengangguk menandakan dia paham. “Berarti harus latihan dong Min, berat nih....”
Paimin menjawab dengan singkat, “Berat tetapi tidak juga Jo... hehehe.... oh ya, kita semedi dulu ya?”
Tejo menyetujuinya, “Oke Min... !”
Selang
beberapa jam mereka bersemedi, tiba tiba ada suara besar membangunkan mereka,
Panjul berujar dengan lumayan keras untuk membangunkan teman-temannya yang sedang bersemedi. “Heh... Min, Jo... lagi ngapain disini?” Seloroh
teman Paimin dan Tejo, yang dia juga suka terhadap acara seperti yang mereka
berdua lakukan.
Paimin
dan Tejo kaget, sehingga buyarlah konsentrasi mereka dengan sedikit berteriak
kaget...
Paimin
dan Tejo secara reflek menjawab hampir bersamaan, “Astaghfirullah... ngaget-ngagetin aja Njul..”
Tejo menjelaskan kepada Panjul, “Gini Njul.. kita baru bertafakur dan mempelajari Rijalul Ghaib”
Panjul sangat girang meyakinan,“mau dong share ke aku...!”
Paimin menyetujuinya, “Oke Njul... Gini Njul, Jo... kita sudah sampai ke kajian ke 9. Begini ya, kajian ke 9 : Alam Ghaib yang di muliakan Allah swt sangat
menyukai Para Hamba Allah swt yang terlatih dan disiplin, sebisa mungkin Tiap
40 malam sekali Tidurlah beralaskan sajadah yang tebal selama 3 jam lamanya...”
Panjul
dengan semangat dan ketus bertanya, “Ada syaratnya nggak Min..?”, “Kalau ada
apa?”
Paimin kemudian dengan tenang menjawab pertanyaan Panjul itu, “Ada Njul...”
Tejo menghardik Panjul, “Dengarkan saja dulu Njul..”
Panjul dengan berat hati menjawab perkataan Tejo tadi, “Ok deh... Apa saja syaratnya Min?”
Paimin menerangkan, “ Begini, pertama waktunya adalah
setelah sholat Isya / Jam 12 malam ke atas, kedua sebelum tidur lakukan sholat taubat 2 rakaat dan membaca sholawat qodiriyyah 1x, ketiga posisi Badan/Tidurnya miring....
terus”
Panjul melanjutkan pertanyaannya, “Apa lagi Min, jadi penasaran....”
Mendengar
itu Tejo tidak sadar memberi aba-aba diam, "husshh..."
Panjul
tersenyum saja diingatkan oleh Tejo seperti itu.
Paimin
melanjutkan syaratnya; “Keempat: kepala
di Utara kaki di selatan, menghadap ke Barat membelakangi Timur... gunakan
tangan sebagai bantal... Jangan Lupa gunakan pakaian yang suci ,bersih dan
menutup semua aurat...di utamakan berwarna putih.. Kelima ketika dalam proses Tertidur tangan memegang Tasbih sambil
hati terus berdzikir dan sholawat. Gunakan Sorban hijau utk laki-laki atau sapu
tangan warna putih utk kaum wanita di fungsikan menutup wajah..., dan yang keenam YAQINLAH KEPADA ALLAH
swt..aamiin.”
Tejo berseloroh mendengar penjelasan Paimin, “eah.. itu yang terpenting Min, yakin..”
Paiminpun berencana menyudahi kajian malam itu, “Sampai kesepuluh dulu ya prend... ini dah mo Fajar, kita harus mengakhiri
lelaku kita, langsung saja ya, kajian ke
10 : Bilamana ikhlas lahir dan Bhatin serta memahammi maksud dan Tujuan
kajian ini juga mampu melakukannya tanpa di paksa dan terpaksa maka kurangilah Hubungan
Intim/ suami-Istri SAH tepat setiap senin malam selasa...sangat baik lagi jika
mampu menunda melakukan di malam tersebut... Karena pada Malam tersebut terjadi
Konflik Spritual TingKat Tinggi... Di dalam Dunia Alam Ghaib... Namun jika
keyaqinan pada Allah swt dan Nabi Muhammad saw sudah pada Tinggkat yang HAQUL
YAQIN...maka tidak perlu mendalami kajian ke 10 ini...aamiin”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar