Taubat selain kewajiban dan keharusan yang mesti
dilakukan oleh manusia, tanpa terkecuali orang beriman apalagi orang
banyak berdosa dan maksiat. Allah SWT berfirman
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ٣١
“…dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nuur: 31)
Allah Berfirman:
وَاسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ ۚ
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu kemudian bertaubatlah kepada-Nya…” (QS. Huud: 90)
Allah Berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat yang sesungguhnya…” (QS. At-Tahrim: 8)
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَاللَّهِ إِنِّي
لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ
سَبْعِينَ مَرَّةً - رَوَاهُ الْبُخَارِي
Abu Hurairah RA berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW
bersabda, ‘Demi Allah, sesungguhnya, aku membaca istighfar dan
bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih dari tujuh puluh kali.’” (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain disebutkan:
وَعَنْ
الأَغَرِّ بْنِ يَسَارٍ الْمُزَنِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّي أَتُوبُ فِي الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ
مَرَّةٍ - رَوَاهُ مُسْلِم
Al-Aghar bin Yasar Al-Muzani RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hai manusia, bertaubatlah kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya, aku bertaubat seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)
Taubat juga merupakan amalan yang sangat disenangi dan dicintai oleh Allah SWT. Seperti firman Allah:
إِنَّ اللهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan mencintai orang yang mensucikan diri” (QS. Al-Baqarah: 222)
Kegembiraan
dan kesenangan Allah begitu besar seperti orang yang mendapatkan barang
yang sebelumnya hilang namun secara tiba-tiba ada dihadapannya,
Rasulullah saw mentamsilkan dalam haditsnya:
عَنْ
أَبِي حَمْزَةِ أَنَسِ بْنِ مَالِكِ الأَنْصَارِي خَادِمُ رَسُوْلِ اللهِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُ أَفْرَحُ
بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ
أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فُلاَةٍ (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ) وفي
رواية أخرى : للهِ أَشَدُّ فَرْحًا بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ حِيْنَ يَتُوْبُ
إِلَيْهِ مِنْ أَحَدِكُمْ كَانَ عَلىَ رَاحِلَتِهِ بِأَرْضِ فُلاَةٍ
فَانْفَلَتَتْ مِنْهُ وَعَلَيْهَا طَعَامُهُ وَشَرَابُهُ فَأَيَسَ مِنْهَا
فَأَتَى شَجَرَةً فَاضْطَجَعَ فِي ظِلِّهَا وَقَدْ أَيَسَ مِنْ رَاحِلَتِهِ
فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ هُوَ بِهَا قَائِمَةٌ عِندَهُ فَأَخَذَ
بِخِطَامِهَا ثُمَّ قَالَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرْحِ اللَّهُمَّ أَنْتَ
عَبْدِي وَأَنَا رَبُّكَ أَخْطَأَ مِنْ شِدَّةِ الْفَرَحِ - رواه مسلم
Abu Hamzah, Anas bin Malik Al-Ansari RA (pelayan Rasulullah SAW.) berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Allah
lebih gembira terhadap taubat hamba-Nya daripada seseorang di antara
kamu yang mendapatkan untanya yang telah hilang di gurun sahara.” (Muttafaq ‘alaih)
Dalam riwayat lain disebutkan: “Allah
sangat gembira terhadap hamba-Nya yang mau bertaubat. Kegembiraan Allah
itu lebih besar daripada kegembiraan seseorang di antara kamu yang
mendapatkan kembali untanya yang sarat dengan perbekalan. Sebelumnya, ia
mengendarai untanya di gurun sahara, lalu unta yang ِa
tunggangi lepas. Padahal, di atas unta tersebut terdapat makanan dan
minuman perbekalannya. Ia sudah putus asa. Kemudian, ia mendekati sebuah
pohon, dan berbaring di bawahnya. Dia sudah yakin bahwa untanya tidak
akan kembali. Pada saat itulah, tiba-tiba unta tersebut berdiri di
depannya. Ia memegang kendalinya. Lalu karena sangat gembiranya, ia
mengucapkan, ‘Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah tuhan-Mu.’
Ia salah mengucapkannya karena sangat gembira.” (HR. Muslim)
Dalam hadits disebutkan:
وَعَنْ
أَبِي هُرَيْرَةِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : يَضْحَكُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى إِلَى
رَجُلَيْنِ يَقْتُلُ أَحَدُهُمَا الآخَرَ يَدْخُلاَنِ الْجَنَّةَ يُقَاتِلُ
هَذَا فِي سَبِيْلِ اللهِ فَيَقْتُلُ ثُمَّ يَتُوْبُ اللهُ عَلَى
الْقَاتِلِ فَيَسْلَمَ فَيَسْتَشْهِدُ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Allah SWT tertawa melihat dua orang yang ingin saling membunuh, tetapi keduanya masuk surga.”
Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana itu bisa terjadi?”
(Rasulullah
menjawab), “Orang yang pertama berperang di jalan Allah, lalu ia
terbunuh sebagai syahid. Kemudian, si pembunuh bertaubat dan masuk
Islam. Ia berperang di jalan Allah hingga mati sebagai syahid.” (Muttafaq ‘alaih)
Di samping itu pula Allah akan menggantikan keburukan dengan kebaikan, sebagaimana firman-Nya:
إِلاَّ
مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحًا فَأُولئِكَ يُبَدِّلُ اللهُ
سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللهُ غَفُوْرًا رَحِيْمًا
“Kecuali
orang yang bertaubat, beriman dan melakukan perbuatan baik; maka
kejahatan mereka diganti dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Furqan: 70)
Karena itu taubat bagi kita adalah sebuah kebutuhan agar kita mendapatkan karunia yang begitu dari Allah SWT.
Adapun buah dari bertaubat kepada Allah adalah:1. Mendapatkan kecintaan dari Allah SWT.
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ ٢٢٢
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
2. Mendapatkan nikmat dari Allah saat di dunia.
فَقُلْتُ
اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا ﴿١٠﴾ يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُم مِّدْرَارًا ﴿١١﴾ وَيُمْدِدْكُم بِأَمْوَالٍ
وَبَنِينَ وَيَجْعَل لَّكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَل لَّكُمْ أَنْهَارًا ١٢
“…
maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
-sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun-, niscaya Dia akan mengirimkan
hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan
mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya)
untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh: 10-12)
3. Dihapuskannya dosa-dosa.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
“Hai
orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan
nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan
menutupi kesalahan-kesalahanmu…” (QS. At-Tahrim: 8)
4. Mendapatkan ganjaran surga
وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ
“… dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai…” (QS. At-Tahrim: 8)
5. Digantikannya kejahatan dengan kebaikan
إِلَّا
مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ
اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا ٧٠
“… kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan
mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan
kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 70)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar