Pada
dua kajian sebelumnya, Paimin, Tejo dan Panjul menyepi di tempat yang tenang,
maka pada pertemuan mereka yang ketiga masing-masing mengajak teman satu,
Paimin mengajak Harjo, Tejo mengajak Soma, dan Panjul mengajak Tiwuk.
Atas
Prakarsa Tejo, maka kajian kali ini dilakukan di sebuah rawa di atas rakit,
dengan diterangi cahaya lilin saja, dan mereka bersepakat hanya Paimin yang
menerangkan, dan mereka hanay boleh bertanya saat diberi kesempatan oleh
Paimin.
Tejo:
“Min, berdasar kesepakatan, sekarang silahkan untuk memberikan kajian
selanjutnya”
Paimin:
“Siap Jo, oke .. mari kita lanjutkan sekarang. Kemarin kita sampai ke kajian
10, sekarang kajian ke 11 : "
Teliti dan Fahamilah orang-orang yang ada di sekitar kita.. Karena seringkali ada
mahluq ghaib yang suka Jahil/iseng yang
memiliki kemampuan tinggi menjelma menjadi orang-orang yang kita sayangi...Jadi jangan terlalu Kaget,
kecewa atau sakit hati bilamana secara tiba-tiba anak, istri serta saudara kita
berubah perilaku juga fisiknya... Bisa jadi ada mahluq ghaib yang menguasai tubuh
mereka...”, sedikit menghela nafas, Paimin bertanya ke teman-temannya, “Ada
pertanyaan?”
Harjo
yang baru pertama kali ikut langung menyambut kesempatan itu dengan sebuah
pertanyaan.
Harjo
;”Apakah semua seperti itu Min?, ciri-cirinya bagaimana?”
Paimin:”
Tidak semua Jo, coba baca surat dalam Alqur’an yang kamu bisa, dan perhatikan
cara makannya, rakus tidak, pakai tangan mana?”
“Kalau
rakus dan tangan kiri?”, sambut Tiwuk
Paimin:”Itu
salah satu cirinya”.
“Lalu
solusinya bagaimana Min?”, tanya Tejo. Paimin kemudian menjawab pertanyaan itu,
“Solusinya agar terhindar dari semua kejadian buruk itu Rutinlah sholat berjamaah
di rumah, bacalah Al-Quran dan amalan ibadah lainnya yang sesuai syariat Islam.. InsyaAllah rumah dan
keluarga besar kita akan terhindar dari perbuatan jahil mahluq ghaib yang tidak di ridhoi Allah swt...”
“Oh...”,seloroh
teman-teman Paimin.
Paimin:”
Lanjut ke kajian ke 12 : Hati-Hatilah
Para Pecinta Allah swt dan Nabi Muhammad saw. karena Ghaib yang Jahil / Ghaib yang tidak mendapatkan Hidayah dari Allah swt
selalu memantau kegiatan Anak cucu Adam setiap detiknya... Kemampuan Ghaib tersebut
dalam merekam jejak prilaku anak cucu adam sangatlah kuat dan cepat... Dan
Rekaman itu di manfaatkan oleh si Ghaib tersebut ketika para pencari Ilahi telah
wafat... Jika Para pencari Ilahi wafat dan Maqomnya Waliyulloh maka selamatlah
Manusia dari kesesatan yang akan di
ciptakan si Goib...”
“Terus
apa yang akan terjadi Min?”, Tukas Soma
Paimin:
“Namun jika Para pencari Ilahi gagal menduduki maqom Waliyulloh maka si Ghaib akan
leluasa menyesatkan Umat manusia dengan memakai Nama Para pencari Ilahi yang gagal mencapai derajat waliyulloh... Renungkanlah
dan bersungguh-sungguh dalam mencapai Ma'rifatulloh yang di Tetapkan Allah swt... Untukmu...”
Di
tengah rawa, sepi dan hanya terdengar aliran sungai... mereka terdiam beberapa
saat untuk memahami kajian ke 12. Kemudian terdengar suara Paimin kembali. “Kita
lanjut ke kajian ke 13 Sebisa
mungkin hindari Tidur atau istirahat dalam keadaan tanpa Busana/Pakaian...!”
“Harjo
.. kenapa senyam senyum”, kata Tiwuk..
“Nggak
Wuk... kamu kan cewek sendirian diantara kami, jadi... gimana ya.. maaf
bayangin kamu...”, jawab Harjo
“Ngaco
Har... Mesum loh..!’ omelan Tiwuk sambil mencubit Harjo
“Kenapa
Min?”, tanya Tejo...
Paimin
segera menjawab, “Begini Jo, Karena Alam/Mahluq Ghaib yang rendahan dan tidak berakhlaq serta tidak di
ridhoi Allah swt akan meniduri / menindih tubuh dari arah yang dia sukai... Larang
keras bagi kaum wanita tidur /istirahat hanya mengunakan sehelai kain/ selimut...
Usahakan kaum wanita memakai baju piyama atau baju tidur yang pantas dan layak... Ini semua demi keamanan
harga diri dan menghindari diri mereka kaum wanita di setubuhi oleh Ghaib yang Jahil/Ghaib yang tidak di ridhoi Allah swt...”
Tejo,”
Jadi kita harus berhati-hati karena Mahluq Ghaib itu tidak dapat di lihat oleh
mata biasa... Semoga Allah swt selalu memberikan kita Ilmu yang bermanfaat
serta barokah juga selalu mendapatkan perlindungan dari Allah swt.., gitu kan?”
Paimin:
“Iya Jo, lanjut ke kajian ke 14 , Bilamana
Para Salik/Murid mengalami telinga Dalam keadaan Tuli atau berdenggung secara
Tiba-tiba di suatu tempat maka ada baiknya sebisa mungkin tinggalkan tempat
kejadian tersebut secepatnya... Karena tempat tersebut sedang berlangsung
Pertempuran Ghaib secara Massal /berkelompok dari dua kekuatan yang saling
ingin memusnahkan...”
“Caranya?”,
mereka berlima bertanya hampir serentak.
“Jika
mampu carilah Masjid/mushola kemudian berwudhulah dan sholat tobat 2 rekaat...lalu
baca Istigfar,sholawat dan Tahlil sampai suasana hati dan telinga kembali
Normal...
Setelah
Normal cari jalan yang berlainan arah dari tempat tersebut atau jika terpaksa
harus melewati jalan tersebut kembali maka perbanyak Sholawat dalam Hati...,
jawab Paimin, “Ini semua demi keamanan Ruhani Salik/murid dari pengaruh/ganguan
Ghaib yang sedang berkonflik tersebut....”