1.
Sidiq
(Jujur)
Jujur dan
berkata benar adalah salah satu sifat wajib bagi nabi. Assidqu adalah
mengatakan apa adanya sesuai dengan fakta. Ashidqu berlaku benar dan jujur
dalam perkataan ataupun dalam perbuatan. Kejujuran itu mudah diucapkan tetapi
sulit di dalam kehidupan sehari-hari, apalagi hidup di alam modern ini serta
masyarakat yang heterogin
Jujur dan
berkata benar,kecuali akan membawa faedah seperti disukai oleh orang banyak
(tentu saja orang banyak yang baik), juga banyak kawan, dipercaya dalam mengadakan komunikasi kepada
siapapun, juga menyebabkan orang akan masuk surga.
Tentang
jujur Allah berfirman :
Artinya :
“ Hai orang orang yang beriman,bertaqwalah
kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”[1]
Hadits :
Innas shidqa yahdii ilal birri wa inna lbirra
yahdii ilal jannah wainnar rajula layasduqu hatta yaktuba ‘inda llahi shiddiqan
(Mutafaqun alaih)
Artinya :
“ Sesungguhnya kebenaran itu membawa
kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga .Dan sesungguhnya seseorang
yang membiasakan diri berkata benar hingga tercatat di sisi Allah sebagai
“Shidiq” (orang yang benar)”[2]
Kaitannya dengan sifat dan sikap benar
ini, Imam Al-Ghozali menyebut macam-macam tingkatannya, yaitu ada 6 :
1. Benar dalam perkataan
2. Benar dalam niat dan berkehendak
3. Benar dalam azam
(keteguhan jiwa)
4. Benar dalam menepati apa yang
di azamkan
5. Benar dalam perbuatan
6. Benar
dalam penyelidikan/penetapan kebenaran maqam (tingkatan yang mulia) pada agama[3]
2. Amanah
Dapat
dipercaya atau amanah ini adalah sifat wajib bagi rasul yang kedua, yaitu dapat
dipercaya apabila ada sesuatu yang dipercayakan kepadanya, baik harta, ilmu,
rahasia , atau lainnya yang wajib dipelihara atau disampaikan kepada yang
berhak menerimanya.
Seorang
muslim hendaknya mempunyai sifat amanah dengan segala yang dianugerahkan oleh
Allah s.w.t kepada dirinya,menjaga lahir bathinnya dari segala maksiat, serta
mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya secara komplit dan
permanent.
Dalam hal amanat
ini Allah berfirman :
Ya ayyuhallaziina amanuu laa
takhuunu llaha war rasuula watakhuunuu amanaatikum wa antum ta’lamuun.
Artinya :
“ Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah
kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu
mengetahui.”[4]
Orang yang
tidak menjaga amanat akan membawa akibat kerusakan dan kedlaliman terhadap yang
mempunyai hak, dan terhadap dirinya sendiri akan hilang kepercayaan terhadap
dirinya sehingga orang itu akan tidak dibutuhkan oleh siapapun dalam segala
posisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar