dakwatuna.com - Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Muslimah?
“Makna apa yang kalian ketahui dari kata muslimah, satu kata yang kaya
akan arti itu. Apakah wanita yang memakai kerudung besar berbaju lebar
atau bahkan lengkap dengan memakai cadar? Tentu saja tidak semua orang
bisa beranggapan sama dengan pernyataan saya tadi bukan?” Kita semua
tahu di zaman globalisasi ini tidak sedikit para wanita keluar dari
koridor yang seharusnya tidak dilalui oleh mereka bukan begitu,
saudaraku. Di sinilah peran semua muslimah yang seharusnya, muslimah
mempunyai peranan yang sama selayaknya wanita pada umumnya tetapi banyak
dari mereka yang salah mengartikannya dari kata demokrasi atau
kebebasan dalam birokrasi baik menentukan sesuatu itu sendiri.
Dakwah adalah
suatu upaya mengajak dan mempengaruhi orang lain untuk mengikuti
syariatullah merupakan suatu kewajiban yang luhur. Dakwah melalui
lembaga dakwah Alhamdulillah, sudah marak digerakkan oleh para
aktifisnya yang termasuk di dalamnya ialah para muslimah-muslimah yang
berada pada barisan pertama dalam membela Agama Allah baik dari zaman
Rasulullah Saw sampai saat ini (tentunya tidak termasuk sama golongan-golongan yang merusak fasilitas dengan mengatasnamakan agama yaa),
muslimah-muslimah hebat sudah mempunyai peranan yang penting baik
dalam keluarga, ataupun para muslimah hebat yang terlibat dalam perang
melawan para Yahudi serta untuk membelah Rasulullah dan khalifah-
khalifah yang lainnya.
Muslimah sendiri sudah tidak diragukan lagi
eksistensinya baik dalam dunia dakwah, bisnis, maupun sesuatu yang
menghasilkan karya yang besar itu sendiri. Muslimah hebat sudah ada baik
dari zaman Nabi Adam as sampai Nabi Muhammad SAW. Contohnya saja istri
beliau Khadijah binti Khuwalid RA beliau adalah wanita yang hebat bukan
hanya dalam agama saja, melainkan juga hebat dalam menjalankan bisnis
dengan baik, contoh lainnya Aisyah binti abu bakar RA, Aisyah adalah
wanita yang hebat dalam ilmu pengetahuan yang luar biasa sampai-sampai
membuat Rasulullah jatuh hati pada Aisyah binti abu bakar RA dengan
kepandaiannya. Aisyah binti abu bakar RA juga mendidik wanita
sepeninggalnya Rasulullah SAW dengan mengajarkan ribuan hadits, atau
juga kisah Nabi Ismail yang menjadi manusia taat, patuh, ikhlas serta
senantiasa berserah diri hanya kepada Allah dibalik itu semua ada wanita
yang luar biasa yaitu ibu beliau yang tidak lain adalah Siti Hajar,
kisah istri Firaun yang mengajarkan kepada kita tantang arti keteguhan
terhadap ciptaanNya Allah. Bahkan masih banyak lagi dari kisah-kisah
wanita muslimah yang lainnya.
Seharusnya kita malu dengan
muslimah-muslimah yang dulu, di zaman kita hidup sekarang semua serba
maju tentu cara berfikir kita pun pasti akan jauh lebih maju, bisa
memandang ke arah yang lebih luas ke depan sehingga kita bisa memberikan
suatu peradaban yang lebih indah dari yang pernah para
muslimah-muslimah hebat terdahulu cetuskan. Banyak para muslimah yang
otaknya sudah tercuci oleh tabung-tabung kotak yang fantastik itu
tinggal bagaimana sikap kita dalam mengatasi virus-virus tersebut. Dari
peradaban pula timbul suatu pemikiran yang jenius dan peradaban yang
diciptakan pun berbeda pada diri wanita-wanita muslimah jauh kea rah
yang lebih baik tentunya.
Banyak wanita beranggapan memakai
kerudung itu ribet atau ada yang mengatakan tidak modis di kalangan
dunia luar justru anggapan seperti itu lah yang salah besar. Bahkan di
Amerika sendiri mereka salut dengan wanita-wanita yang tetap menjaga
hijab dalam fitrahnya para wanita muslimah atas keyakinan dengan pilihan
mereka dalam berkomitmen kemuslimahannya terhadap Allah SWT. Bahkan
jika muslimah mendapat hujatan sekalipun kita harus tetap bersabar
seperti firman Allah yang berbunyi “Dan bersabarlah terhadap perkataan-perkataan mereka (yang menyakitkan hati). Dan jauhilah mereka dengan cara yang baik.” (QS. Al-muzzamil: 10).
Dan
jika kita menginginkan mengulang kembali pribadi muslimah yang siap
mendukung terwujudnya peradaban Islam yang berkilau, maka kita harus
menjadi muslimah yang berprestasi hingga kita dapat berperan dalam
peradaban muslimah itu sendiri dan mampu memberikan kontribusi yang baik
dalam peradaban itu sendiri. Cara mudah untuk melihat peradaban
muslimah di masa yang akan datang lihatlah muslimah-muslimah pada masa
sekarang ini.
Oleh karena itu jadilah muslimah yang berprestasi,
berprestasi bukan hanya di mata orang melainkan di mata Allah Azza Wa
Jalla, seperti dalam firmanNya “Siapa yang lebih baik perkataannya
daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengajarkan amal yang saleh,
dan berkata: ‘Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri?” (QS Fush-shilat: 33).
Berprestasi
juga tidak harus berhenti pada zaman kita saja melainkan harus secara
berkelanjutan sehingga pada zaman anak-anak kita nanti mereka bisa
merasakan dari buah kontribusi kita untuk peradaban mereka nanti.
Bilahitaufik Walhidayah Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar