Suatu hari, seorang pria bernama Teja Maleeka
sedang berpikir. Dia memikirkan arti dari keseimbangan, antara hitam dan putih,
antara gelap dan terang. Dia berpikir dari sore sampai jam 9 malam, tetapi
belum juga menemukan jawaban atas pertanyaannya itu.
Pada saat dia sudah tidak bisa konsentrasi lagi,
datanglah temannya bernama Rajesh Mahendra menghampirinya. Akhirnya kejenuhan
Teja tergantikan dengan obrolan dengan temannya itu.
Teja bertanya pada Rajesh, “Bro.. Gue sedang
berpikir nih, apa arti keseimbangan itu ya?”
Rajesh berpikir dengan tenang lalu menjawab, “Oh...
itu kan keadaan dimana aksi dan reaksi pada saat yang tidak tergoyahkan bro...”
Teja masih mengejar dengan pertanyaan yang lain,
“Kalau itu benar, lalu keseimbangan dalam hati manusia bagaimana bro...”