Dunia pendidikan kembali tercoreng. Empat orang pelajar
SMP di Gunungkidul, Yogyakarta, menggelar pesta miras dan seks, di
sebuah sekolah. Yang menarik, miras tersebut diperoleh dari warung milik
seorang anggota polisi.
Dari informasi yang dihimpun, kejadian bermula saat sepulang sekolah
Jumat 28 Oktober kemarin, E (14), Tt (16), dan Yy (15), berkumpul di
sebuah kuburan desa Baleharjo, Wonosari. Ketiganya lantas membeli miras
jenis ciu yang dicampur dengan minuman bersoda.
Pahlawan adalah sebuah kata yang berarti Pahala-Wan, atau orang yang berpahala. So... Pahlawan itu orang baik....
Tetapi apakah itu benar? karena kata pahlawan itu pemberian manusia semata, bukan pemberian Allah yang berhak menentukan pahala.
Pahlawan dalam konsep ini adalah orang yang berjuang demi bangsa dan negaranya, dengan mengorbankan harta dan jiwa raganya demi kemerdekaan yang mereka impikan demi menegakkan kebenaran.
Pada saat bumi berumur delapan ribu tahun,keadaanya masih kosong. di
sini sudah terdapat banyak biji sawi putih. Kemudian Allah SWT
menciptakan seekor unggas yang bernama TABIRUNNASAR. Allah SWT berfirman
kepada-Nya : " hai unggas tabirunnasar,makanlah olehmu biji sawi itu.
Apabila habis biji sawi itu,engkau akan kumatikan."
Sang unggas pun memakan biji-bijian itu.Namun, cara memakannya diatur:
pertama,sehari satu biji yang dimakan.Setelah semakin berkurang. maka
kini dimakannya hanya satu biji sebulan. Biji sawi itu semakin berkurang
saja. Oleh karena begitu takutnya terhadap kematian,maka sang unggas
hanya memakan satu biji dalam setahun. Namun,akhirnya habislah biji-biji
sawi itu. Tabirunnasar pun akhirnya mati.
Setelah kematian tersebut,Allah SWT menciptakan makhlik lain sebagai
penghuni bumi, yaitu tujuh puluh orang laki-laki. Namun tidak semuanya
langsung diciptakan, melainkan satu persatu Allah SWT
menciptakannya.Apabila seorang meninggal, maka langsung diciptakan yang
lain. Masing-masing dari mereka berumur 70.000 tahun.Konon,setahun pada
masa itu sama dengan seribu tahun pada masa sekarang.Tatkala telah mati
tujuh puluh lelaki itu, kemudian Allah ciptakan Jin.
Meskipun biasanya tidak pernah kita
sadari, banyak meteorit jatuh ke bumi seperti pada planet lain. Meteorit, yang membentuk
kawah besar jika jatuh di planet lain, tidak merusak bumi karena bumi memiliki
at-mosfer yang menghasilkan gesekan kuat pada meteor yang jatuh. Meteor tidak
dapat bertahan melawan gesekan ini terlalu lama dan kehilangan sejumlah besar
massanya akibat terbakar. Keberadaan atmosfer mence-gah kerusakan yang bisa
disebabkan oleh meteorit.
Di dalam Al Quran, sifat dalam
penciptaan atmosfer ini dijelaskan:
“Dan Kami menjadikan langit itu sebagai
atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda
(kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.” (QS. Al Anbiyaa’,21: 32)
Anda, saya, ataupun siapa saja tentu pernah mengalaminya. Dalam merespon sebuah diskusi,
terkadang kita langsung bersikap reaksioner. Tersinggung, mudah marah atau bahkan mengancam. Mengedepankan
emosi daripada meresapi.
Mengedepankan naluri daripada empati. Padahal,
andaikata semua orang bisa memahami satu sama lain. Saling berempati satu sama
lain, niscaya (konflik) itu tidak akan pernah terjadi.
Emosi adalah bagian dari sebuah ekspresi. Emosi
juga bisa saya maknai sebagai wujud dari aktualisasi diri yang "tidak
tuntas" --lebih bersifat negatif. Sama-sama bentuk dari aktualisasi diri,
mungkin hanya berbeda pada tataran proses, dengan orang yang bisa berekspresi menggunakan
opini (wacana). Jadi, ketika seseorang itu emosi dalam berdiskusi, sebenarnya
itu menunjukkan bahwa ada "problem" dengan orang tersebut, yang berkenaan
dalam proses mengartikulasikan dirinya untuk membangun sebuah opini.
Dengan memahami demikian, bagi yang sudah bisa berdiskusi,
beropini, maka seyogyanya dengan sabar bisa memahami orang-orang yang masih
berada dalam tahap (tataran) emosi.